Menurut survei McKinsey, AI memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis hingga 40% dan memangkas biaya secara keseluruhan hingga 30%.
Dalam jangka panjang, penerapan AI Agents diproyeksikan mampu menciptakan nilai ekonomi global mencapai USD 4,4 triliun per tahun. Itu merupakan sebuah indikasi jelas bahwa teknologi ini akan menjadi fondasi utama dalam strategi customer engagement masa depan.
Berbeda dari chatbot konvensional, AI Agent bekerja secara proaktif dan kontekstual. AI Agents tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi memahami maksud, memberi solusi, bahkan mampu melakukan tindakan atas nama pelanggan.
Dalam praktiknya, AI Agents memungkinkan bisnis menghadirkan pengalaman pelanggan (customer experience/CX) yang cepat, personal, dan konsisten di berbagai kanal digital, seperti WhatsApp, media sosial, situs
web, hingga aplikasi.
Teknologi ini menjadi semakin relevan di Indonesia, di mana volume percakapan bisnis dan pelanggan terus meningkat, baik di sektor e-commerce, layanan kesehatan, finansial, hingga pemerintahan. Di tengah pasar digital yang dinamis, kehadiran AI Agent diyakini akan menjadi faktor pembeda utama dalam membangun loyalitas dan meningkatkan lifetime value pelanggan.
Melihat urgensi dan potensi besar dari teknologi ini, Qiscus akan kembali menggelar Conversa 5.0: Elevate Every Customer Experience with AI Agents pada 27 Agustus 2025. Acara ini ditujukan bagi para pemimpin bisnis, pengambil keputusan, praktisi teknologi, serta stakeholders di ekosistem CX untuk mengeksplorasi lebih dalam potensi dan implementasi nyata AI Agent.
“Optimisme inilah yang ingin kami teruskan di Conversa 5.0. Lewat kolaborasi dan diskusi lintas sektor, kami ingin mendorong adopsi AI Agent secara lebih luas,” ujar Delta Purna Widyangga selaku CEO & Co-founder Qiscus dalam pernyataan tertulisnya.
Qiscus, perusahaan teknologi penyedia platformomnichannel customer engagement berbasis artificial intelligence (AI), mencatat peningkatan signifikan dalam adopsi solusi AI oleh pelaku bisnis di Indonesia. Tidak hanyastartup dan perusahaan teknologi, kini berbagai sektor, mulai dari e-commerce, layanan keuangan, hingga pemerintahan, berlomba mengintegrasikan AI ke dalam strategi layanan pelanggan
.
Namun, dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif, otomatisasi dasar saja tidak lagi memadai. Bisnis kini membutuhkan pendekatan yang bukan hanya cepat dan responsif, tetapi juga proaktif dan kontekstual. Di tengah kompleksitas ini, AI Agent mulai dilirik sebagai solusi strategis untuk menghadirkan interaksi pelanggan yang lebih cerdas dan scalable.
Conversa 5.0 digandang-gadang akan kembali menjadi ruang kolaborasi dan pertukaran wawasan strategis mengenai masa depan customer engagement yang lebih cerdas, otomatis, dan humanis melalui pemanfaatan AI Agent.