Maksimal berapa banyak uang yang aman disimpan di ewallet? Jangan banyak-banyak ya, karena risikonya tidak main-main. Pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya membeberkan idealnya saldo ewallet tidak lebih dari Rp 5 juta rupiah.
“Harusnya malah sekitar 1-2 juta. Kalau di atas itu tidak direkomendasikan,” katanya kepada infoINET melalui pesan singkat, Rabu (21/5/2025).
Ada beberapa alasan mengapa menyimpan uang tidak usah banyak-banyak di ewallet. Pertama, ewallet digunakan hanya untuk keperluan sehari-hari yang mana nominalnya tidak besar. Contohnya untuk membayar ojek online, makan siang, parkir atau sekadar jajan. Sedikit lebih besar kalau memang memanfaatkan cashback, diskon besar atau pembayaran.
Kedua, ada pertimbangan ekonomis karena uang di ewallet tidak berbunga. Jadi, kalau nominal besar disimpan di ewallet akan rugi dan lebih menguntungkan disimpan di akun bank yang memberikan bunga.
Kemudian, Alfons mengatakan ewallet di HP cukup riskan karena menjadi sasaran utama peretas yang memang mengincar keuntungan finansial.
“HP atau akun e wallet yang hilang, dicuri atau diretas akan memberikan kerugian besar jika saldonya besar. Mirip dengan kartu emoney yang nominalnya terbatas Rp 1-2 juta karena siapapun yang memegang kartu emoney tersebut akan langsung bisa melakukan transaksi. Dibandingkan mbanking ewallet relatif lebih tidak aman karena mengutamakan kepraktisan dan kemudahan untuk transaksi kecil-kecil. Mbanking mengutamakan keamanan di atas kepraktisan dan kemudahan,” ujar Alfons.
“Jadi, kalau ada dana berlebih disimpan di akun bank/mbanking yang kamu yakini keamanannya,” imbuhnya.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika akun ewallet diretas orang? Alfons menyarankan untuk menghubungi customer service yang bersangkutan. Hati-hati juga jika ada yang sembarangan menghubungi karena banyak penipu yang memalsukan diri sebagai CS ewallet. Kemudian, lakukan tips berikut ini: