Review Moto G45 5G, HP Rp 2 Jutaan yang Menyenangkan | Giok4D

Posted on

Motorola kembali masuk pasar Indonesia dengan seri ponselnya yang legendaris, Moto G45 5G. Disebut legendaris karena pada saat mereka masuk Indonesia tahun 2014 lalu, ponsel pertama yang dirilis juga Moto G.

Moto G menjadi populer karena harganya yang terjangkau. Sekalipun speknya tak bisa dibilang kencang, namun karena secara tampilan antarmuka tidak berat, performanya juga menjadi tidak terbebani. Bagaimana dengan Moto G45 5G yang baru ini? Yuk simak ulasan berikut.

Desain

Hal pertama yang langsung terasa dari segi desain adalah bodi belakangnya yang menggunakan material vegan leather. Ya, vegan leather di ponsel seharga Rp 2 jutaan. Material ini membuat Moto G45 5G bisa dengan nyaman dipakai tanpa casing tambahan karena teksturnya yang terasa empuk.

Motorola mengaku sudah sering menggunakan material ini di beberapa ponsel buatannya, dan mereka mengklaim kalau material ini tak mudah kotor ataupun rusak seperti sobek dan sejenisnya.

Kombinasi bodinya yang tak terlalu besar serta vegan leather ini membuat Moto G45 5G nyaman di genggaman meski tanpa casing tambahan. Oh ya, saya pribadi menyukai modul kamera belakang yang terlihat terintegrasi dengan bodi. Tidak seperti hampir semua ponsel lain yang modul kamera belakangnya seperti terpisah karena menggunakan bahan yang berbeda.

Soal ketahanan, ada sertifikasi IP52 yang membuat ponsel ini cukup tahan dari debu dan percikan air. Memang, sih, bukan IP68 apalagi IP69. Namun ini adalah ponsel Rp 2 jutaan, ekspektasinya memang jangan terlalu tinggi.

Selanjutnya: Layar dan Kamera…

Layar 6,5 inch yang dipakai ini menggunakan panel IPS dan resolusinya pun hanya HD+. Namun menurut saya, resolusi ini tetap mencukupi, ketajamannya mencukupi. Memang, jika terbiasa menggunakan layar OLED (atau AMOLED), rasa panel IPS ini memang seperti ada yang kurang, namun tidak terlalu mengganggu, kok.

Untungnya refresh rate layar ini tinggi, yaitu 120Hz, sehingga pergerakan gambar di layar terasa mulus dan menyenangkan. Pada bagian atas layar ada punch hole untuk kamera depan, dan bezel atas serta bawahnya tidak setipis bezel bagian kanan dan kiri.

Jika dirangkum soal layarnya ini, mungkin memang bukan keunggulan utama dari Moto G45 5G. Selain resolusinya hanya HD+, panel IPS yang dipakai pun bukan yang berkualitas sangat tinggi.

Kamera

Ya, seperti layar, kamera juga bukan keunggulan dari Moto G45 5G. Secara singkat, ya, kameranya biasa-biasa saja, cukup mumpuni untuk kelas harganya. Kamera belakangnya ada dua, kamera utama 50MP f/1,8 dan kamera makro 2MP.

Saat dipakai memotret di kondisi terang, gambarnya cukup memuaskan. Saturasi warna yang dihasilkan agak terlalu tinggi untuk selera saya. Dalam kondisi gelap, kameranya cukup mumpuni di ponsel kelas Rp 2 jutaan.

Meski secara hardware terbatas, Motorola memberikan berbagai fitur kamera yang menarik. Misalnya mode malam yang cukup mumpuni, ataupun Dual Capture untuk memotret menggunakan kamera depan dan belakang bersamaan.

Sekalipun dirilis dengan Android 14 sebagai bawaannya, tak lama setelah dirilis ada pembaruan Android 15 pada My UX — tampilan antarmuka Motorola. Dan, di sektor ini yang menjadi keunggulan bagi Moto G45 5G.

Tampilannya minimalis, nyaris seperti stock Android, namun banyak menyimpan fitur yang menarik. Salah satu yang berguna untuk keperluan sehari-hari adalah Smart Connect, yaitu menghubungkan ponsel dengan PC Windows.

Fungsinya bermacam, dari sekadar memindahkan data dengan mudah, mengakses aplikasi ponsel dari PC, sampai menjadikan kamera ponsel sebagai webcam. Wajar, sih, jika fungsi konektivitas dengan PC-nya komplit, Motorola adalah bagian dari Lenovo. Sudah semestinya ekosistem perangkatnya ini dibuat lebih terhubung satu dengan lainnya.

Oh ya, fitur Moto G45 5G ini juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di Indonesia, yaitu dilengkapi NFC. Di negara lain, Moto G45 5G tidak dilengkapi dengan NFC. Sensor sidik jari ponsel ini menyatu dengan tombol power, bisa mendeteksi sidik jari dengan cepat.

Soal performa, ponsel ini menggunakan otak Snapdragon 6s Gen 3 dan dipasangkan dengan RAM 8GB dan penyimpanan UFS 2.2 256GB. Kombinasi ini tak bisa dibilang tinggi, namun juga tidak rendah. Namun karena tampilan antarmukanya yang ringan, ponsel ini menjadi sangat gegas.

Perbandingan performa saat sudah diperbarui ke Android 15 dibanding saat masih menjalankan Android 14 cukup signifikan. Jadi, tak ada alasan untuk tidak memperbarui Moto G45 5G ke Android 15, ya.

Untuk bermain game, meski spesifikasinya tak tinggi, ponsel ini cukup lancar untuk bermain game berat seperti Genshin Impact dalam pengaturan terendah. Mungkin terbantu resolusi layarnya yang hanya HD+.

Untuk game yang lebih ringan seperti Mobile Legends dan sejenisnya, tentu performanya mulus dan stabil.

Baterai yang dipakai berkapasitas 5.000 mAh, dan kapasitasnya ini sangat mencukupi untuk penggunaan harian yang cukup berat. Saat saya pakai seharian, baterainya masih tersisa sekitar 30% di malam hari. Mungkin bisa sampai 1,5 sampai 2 hari jika pemakaiannya lebih ringan.

Lagi-lagi, irit baterainya ini juga terbantu dari layar HD+, yang tentu mengkonsumsi daya lebih sedikit dibanding layar FHD+. Ketahanan baterainya ini penting, karena pengisian daya menggunakan charger yang disediakan dengan daya 20W tak kencang-kencang amat. Butuh hampir 2 jam untuk mengisi dari kosong sampai penuh.

Ponselnya menyenangkan, performanya gegas, baterainya irit, nyaman digenggam, fiturnya lengkap dan enak dipasangkan dengan PC Windows. Untuk kelas harganya, Moto G45 5G ini adalah ponsel yang sangat komplit.

Layar dan Kamera

Fitur, Performa, dan Sistem Operasi

Kesimpulan

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Layar 6,5 inch yang dipakai ini menggunakan panel IPS dan resolusinya pun hanya HD+. Namun menurut saya, resolusi ini tetap mencukupi, ketajamannya mencukupi. Memang, jika terbiasa menggunakan layar OLED (atau AMOLED), rasa panel IPS ini memang seperti ada yang kurang, namun tidak terlalu mengganggu, kok.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Untungnya refresh rate layar ini tinggi, yaitu 120Hz, sehingga pergerakan gambar di layar terasa mulus dan menyenangkan. Pada bagian atas layar ada punch hole untuk kamera depan, dan bezel atas serta bawahnya tidak setipis bezel bagian kanan dan kiri.

Jika dirangkum soal layarnya ini, mungkin memang bukan keunggulan utama dari Moto G45 5G. Selain resolusinya hanya HD+, panel IPS yang dipakai pun bukan yang berkualitas sangat tinggi.

Kamera

Ya, seperti layar, kamera juga bukan keunggulan dari Moto G45 5G. Secara singkat, ya, kameranya biasa-biasa saja, cukup mumpuni untuk kelas harganya. Kamera belakangnya ada dua, kamera utama 50MP f/1,8 dan kamera makro 2MP.

Saat dipakai memotret di kondisi terang, gambarnya cukup memuaskan. Saturasi warna yang dihasilkan agak terlalu tinggi untuk selera saya. Dalam kondisi gelap, kameranya cukup mumpuni di ponsel kelas Rp 2 jutaan.

Meski secara hardware terbatas, Motorola memberikan berbagai fitur kamera yang menarik. Misalnya mode malam yang cukup mumpuni, ataupun Dual Capture untuk memotret menggunakan kamera depan dan belakang bersamaan.

Layar dan Kamera

Gambar ilustrasi

Sekalipun dirilis dengan Android 14 sebagai bawaannya, tak lama setelah dirilis ada pembaruan Android 15 pada My UX — tampilan antarmuka Motorola. Dan, di sektor ini yang menjadi keunggulan bagi Moto G45 5G.

Tampilannya minimalis, nyaris seperti stock Android, namun banyak menyimpan fitur yang menarik. Salah satu yang berguna untuk keperluan sehari-hari adalah Smart Connect, yaitu menghubungkan ponsel dengan PC Windows.

Fungsinya bermacam, dari sekadar memindahkan data dengan mudah, mengakses aplikasi ponsel dari PC, sampai menjadikan kamera ponsel sebagai webcam. Wajar, sih, jika fungsi konektivitas dengan PC-nya komplit, Motorola adalah bagian dari Lenovo. Sudah semestinya ekosistem perangkatnya ini dibuat lebih terhubung satu dengan lainnya.

Oh ya, fitur Moto G45 5G ini juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di Indonesia, yaitu dilengkapi NFC. Di negara lain, Moto G45 5G tidak dilengkapi dengan NFC. Sensor sidik jari ponsel ini menyatu dengan tombol power, bisa mendeteksi sidik jari dengan cepat.

Soal performa, ponsel ini menggunakan otak Snapdragon 6s Gen 3 dan dipasangkan dengan RAM 8GB dan penyimpanan UFS 2.2 256GB. Kombinasi ini tak bisa dibilang tinggi, namun juga tidak rendah. Namun karena tampilan antarmukanya yang ringan, ponsel ini menjadi sangat gegas.

Perbandingan performa saat sudah diperbarui ke Android 15 dibanding saat masih menjalankan Android 14 cukup signifikan. Jadi, tak ada alasan untuk tidak memperbarui Moto G45 5G ke Android 15, ya.

Untuk bermain game, meski spesifikasinya tak tinggi, ponsel ini cukup lancar untuk bermain game berat seperti Genshin Impact dalam pengaturan terendah. Mungkin terbantu resolusi layarnya yang hanya HD+.

Untuk game yang lebih ringan seperti Mobile Legends dan sejenisnya, tentu performanya mulus dan stabil.

Baterai yang dipakai berkapasitas 5.000 mAh, dan kapasitasnya ini sangat mencukupi untuk penggunaan harian yang cukup berat. Saat saya pakai seharian, baterainya masih tersisa sekitar 30% di malam hari. Mungkin bisa sampai 1,5 sampai 2 hari jika pemakaiannya lebih ringan.

Lagi-lagi, irit baterainya ini juga terbantu dari layar HD+, yang tentu mengkonsumsi daya lebih sedikit dibanding layar FHD+. Ketahanan baterainya ini penting, karena pengisian daya menggunakan charger yang disediakan dengan daya 20W tak kencang-kencang amat. Butuh hampir 2 jam untuk mengisi dari kosong sampai penuh.

Fitur, Performa, dan Sistem Operasi

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Ponselnya menyenangkan, performanya gegas, baterainya irit, nyaman digenggam, fiturnya lengkap dan enak dipasangkan dengan PC Windows. Untuk kelas harganya, Moto G45 5G ini adalah ponsel yang sangat komplit. Kesimpulan

Kesimpulan

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *