Pengguna kendaraan bermotor di Jerman menjadi korban kesalahan label oleh Google Maps, yang menyebabkan kemacetan parah di jalanan.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Insiden ini terjadi saat hari libur Kenaikan Isa Almasih selama empat hari, di mana banyak warga Jerman berjalan-jalan. Google Maps menandai sejumlah jalanan, terutama jalan tol (autobahn) dan jalan utama, tak bisa dilewati atau ditutup. Bahkan jalanan yang beberapa bagian ada di Belgia dan Belanda pun ikut ditutup.
Akibat “ditutupnya” jalanan utama itu, banyak pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan jalur-jalur alternatif. Sayangnya, jalur-jalur alternatif itu relatif kecil sehingga menimbulkan kemacetan parah karena kelimpahan volume kendaraan bermotor yang banyak.
Namun tentunya insiden ini tidak terjadi untuk pengguna kendaraan bermotor yang tidak memakai Google Maps, ataupun pengguna Google Maps yang sedang tidak mengecek layanan tersebut, demikian dikutip infoINET dari Techspot, Selasa (3/6/2025).
Begitu juga dengan pengguna Apple Maps, Waze, dan bermacam layanan sejenis lain, di mana tidak ada jalan yang ditutup. Hal itu juga menyebabkan jalan tol menjadi lebih lengang dibanding biasanya.
Penutupan jalan ini pun menyebabkan kepanikan pengguna Google Maps. Bahkan ada yang mengira ada serangan teroris yang menyebabkan ditutupnya jalanan tersebut, dan ada juga yang mengira sedang terjadi bencana alam.
Insiden ini terjadi selama dua jam, dan Google tidak mengungkap penyebab insiden itu. Mereka hanya menyebutkan kalau Google Maps memberikan label itu berdasarkan tiga sumber: pengguna individu, sumber publik seperti badan transportasi, dan gabungan dari penyedia informasi pihak ketiga.
Juru bicara Google hanya menyebutkan kalau mereka sudah menginvestigasi masalah teknis yang membuat jalanan tersebut ditutup, dan kini sudah menghilangkan penutupan jalan itu.