Daftar Negara yang Disebut Aman Jika Ada Perang Dunia III, Indonesia Termasuk

Posted on

Saat ancaman Perang Dunia muncul, orang-orang di seluruh dunia mempertimbangkan tempat-tempat yang aman. Negara-negara berikut ini, disebut ahli adalah tempat yang aman untuk berlindung.

Rusia terus mengancam akan melancarkan perang nuklir terhadap negara-negara Barat, dan dunia saat ini menghadapi konflik baru di Timur Tengah, dengan Amerika Serikat (AS) akan semakin terlibat.

Timur Tengah juga menjadi sarang ketegangan dengan genosida terus dilakukan Israel di Gaza. Situasi memburuk beberapa hari terakhir dengan Iran berperang dengan Israel, lalu AS ikut campur.

Menurut pakar bidang iklim dan sains atmosfer Profesor Brian Toon, dua wilayah paling aman dari nuklir adalah Selandia Baru dan daerah-daerah dekat Australia. Kedua wilayah disebut mampu bertahan berkat kemampuannya mempertahankan pertanian jika ada bencana nuklir.

“Sebagian besar dunia, terutama di daerah lintang tengah, akan tertutup lapisan es. Wilayah-wilayah seperti Iowa dan Ukraina akan tertutup salju selama 10 tahun. Hal ini akan menyebabkan gagal panen, dan ketika pertanian gagal, orang-orang akan mati kelaparan,” ujarnya seperti dikutip dari Mirror, Senin (23/6/2025).

Selain Selandia Baru dan daerah dekat Australia, ada Indonesia yang juga dinilai menjadi lokasi teraman jika terjadi Perang Dunia III. Berikut adalah daftar negara teraman untuk dituju, jika skenario terburuk terjadi.

Daerah terpencil yang dingin ini mungkin merupakan salah satu tempat teraman untuk dituju jika terjadi perang nuklir. Mengingat posisinya yang terpencil di ujung paling selatan Bumi, kecil kemungkinannya kota ini memiliki kepentingan strategis apa pun.

Ditambah lagi, dengan lahan seluas 8,6 juta km persegi yang belum tersentuh, terdapat banyak ruang bagi ribuan orang untuk mencari perlindungan dari konflik.

Tempat berlindung potensial lainnya adalah Islandia, yang terletak di utara. Selain keterpencilannya, negara ini dikenal sebagai salah satu negara paling damai di dunia dan kabarnya tidak pernah terlibat dalam perang atau invasi apa pun.

Pemerintah Islandia juga disebut telah menandatangani perjanjian bilateral dengan Ukraina, meskipun bantuannya terbatas pada pendanaan dan transportasi minimal. Namun ada catatan, meskipun pulau itu seharusnya terhindar dari dampak perang nuklir di Eropa, dampak dari serangan nuklir yang meluas di daratan utama berpotensi mencapai pantainya dalam jumlah kecil.

Indeks Perdamaian Global menempatkan Selandia Baru di peringkat kedua, dan tetap netral dalam sebagian besar konflik. Bentang alam pegunungannya yang terjal menawarkan perlindungan tambahan terhadap potensi invasi.

Pemerintah Negeri Kiwi ini telah memberikan dukungan finansial kepada militer Ukraina dan mendukung tindakan terhadap Rusia di Mahkamah Internasional, dan negara tersebut diperkirakan tidak mungkin menjadi sasaran.

Swiss, yang sering kali identik dengan perdamaian, bisa jadi merupakan salah satu dari sedikit tempat yang dapat bertahan hidup dari perang nuklir. Negara ini telah mempertahankan kenetralannya sejak Perang Dunia II, dan medannya menyediakan pertahanan alami terhadap berbagai ancaman.

Selain keunggulan geografisnya, Swiss juga memiliki banyak tempat perlindungan dari dampak nuklir. Negara ini tidak memberikan bantuan kepada Rusia atau Ukraina, sehingga kecil kemungkinan dianggap sebagai ancaman.

Namun beberapa kalangan menuding Swiss memihak Rusia karena pemerintah Swiss telah memblokir pengiriman senjata dan amunisi buatan Swiss yang dibeli oleh negara-negara Eropa lainnya.

Greenland adalah pulau terbesar di dunia dan masuk wilayah Denmark. Wilayah ini dinilai tidak mungkin menjadi target nyata bagi negara adikuasa global mana pun karena letaknya yang terpencil, netralitas politik, dan populasinya yang kecil, hanya 56.000 jiwa.

Indonesia masuk dalam daftar ini karena pandangan kebijakan luar negerinya yang netral. Sejak merdeka, Indonesia telah menyatakan tidak akan pernah memihak dalam konflik.

Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno, dengan tegas menyatakan kebijakan luar negeri Indonesia adalah ‘bebas dan aktif.’ Artinya, Indonesia bertindak secara independen dalam urusan internasional, mengutamakan perdamaian dunia di atas segalanya.

Tuvalu, sebuah pulau yang terletak di tengah-tengah antara Hawaii dan Australia, populasinya hanya 11.000 jiwa. Infrastruktur yang lemah dan sumber daya alam yang terbatas di pulau tersebut membuatnya menjadi target yang tidak menarik bagi para penyerang potensial.

Meskipun pernah terlibat dalam konflik di masa lalu, terutama Perang Falklands pada 1982, Argentina kemungkinan besar akan selamat dari bencana kelaparan setelah konflik nuklir. Negara di Amerika Selatan itu dilaporkan memiliki hasil panen yang melimpah, sehingga menjamin cadangan yang cukup besar bahkan jika Matahari terhalang oleh partikel nuklir.

Bhutan, sebuah negara di Asia Selatan, menyatakan dirinya netral dalam setiap potensi konflik setelah bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1971. Posisinya yang terkurung daratan dan daerah pegunungan di sekitarnya memudahkan pertahanannya.

Chile, negara yang terletak di Amerika Selatan, dapat menjadi jembatan antara Moskow dan Madrid. Negara ini kaya akan berbagai tanaman dan sumber daya alam yang membantu kelangsungan hidup. Chile juga memiliki infrastruktur paling maju di Amerika Selatan.

Fiji, sebuah negara kepulauan, berada di posisi kedua dari bawah dalam daftar. Terletak sekitar 4.345 km jauhnya dari Australia, negara terdekatnya, Fiji memiliki arti penting yang strategis dan memiliki 6.000 tentara yang kuat.

Negara ini juga mendapat skor tinggi pada Indeks Perdamaian Global. Selain itu, Fiji juga kaya akan hutan lebat, mineral, dan tempat pemancingan.

Afrika Selatan melengkapi daftar tempat yang perlu dipertimbangkan jika terjadi Perang Dunia III. Negara ini menawarkan berbagai sumber makanan, tanah yang subur, dan air tawar, yang memudahkan kelangsungan hidup.

Infrastruktur modernnya juga dinilai dapat meningkatkan peluang bertahan hidup dengan mengelola sumber daya ini secara efisien.

1. Antartika

2. Islandia

3. Selandia Baru

4. Swiss

5. Greenland

6. Indonesia

7. Tuvalu

8. Argentina

9. Bhutan

10. Chile

11. Fiji

12. Afrika Selatan

Gambar ilustrasi