Huru-hara di Meta Gegara Para Genius AI Rekrutan Zuckerberg

Posted on

Beberapa hari setelah bergabung Meta, Shengjia Zhao, salah satu pencipta ChatGPT, mengancam mengundurkan diri dan kembali ke perusahaan lamanya. Ini jadi pukulan bagi upaya Mark Zuckerberg yang bernilai miliaran dolar untuk membangun kecerdasan super dan merekrut para pakar AI top.

Zhao bahkan sampai membuat lamaran kerja untuk kembali ke OpenAI. Tak lama kemudian, menurut sumber, ia diangkat menjadi kepala ilmuwan AI baru di Meta sehingga tak jadi resign.

Insiden ini menggarisbawahi sulitnya upaya Zuck memimpin reorganisasi kepemimpinan senior Meta. Selain Zhao, nama besar yang gabung adalah mantan CEO Scale AI Alexandr Wang, dan mantan bos GitHub. Nat Friedman.

Para pendatang baru tersebut berusaha menunjukkan kekuatan dan kepintarannya. “Ada banyak orang penting di sana,” kata investor yang dekat dengan beberapa bos AI baru Meta.

Beberapa staf AI baru memutuskan resign tak lama setelah direkrut, termasuk Ethan Knight, ilmuwan machine learning yang baru bergabung beberapa minggu lalu. Avi Verma, mantan peneliti OpenAI, tak pernah muncul di hari pertamanya.

Rishabh Agarwal, peneliti AI yang mulai bekerja di Meta bulan April, juga resign. Menurutnya meski presentasi Zuckerberg dan Wang sangat meyakinkan, ia terdorong mengambil risiko yang berbeda.

Sementara itu, Chaya Nayak dan Loredana Crisan, staf AI yang masing-masing telah bekerja di Meta 9 dan 10 tahun, termasuk di antara lebih dari setengah lusin karyawan lama yang mundur. Mungkin mereka tidak sreg dengan kepemimpinan baru.

“Pergantian karyawan adalah wajar bagi organisasi sebesar ini. Sebagian besar karyawan ini telah bekerja di perusahaan selama bertahun-tahun, dan kami mendoakan yang terbaik bagi mereka,” kata Meta.

Zuckerberg turun tangan melakukan perekrutan besar-besaran. Dia membujuk peneliti AI dari perusahaan pesaing seperti OpenAI dan Apple dengan gaji luar biasa tinggi dalam upaya mengejar ketinggalan.

Wang sendiri ditunjuk bertanggung jawab atas semua upaya AI Meta. Pria berusia 28 tahun ini memimpin departemen baru Zuckerberg paling rahasia, dikenal sebagai TBD, yang dipenuhi pakar AI terbaik. Beberapa sumber menyebut Zuckerberg sangat terlibat dalam tim TBD.

Wang dan Zuckerberg berambisi mencapai kecerdasan super, atau AI yang melampaui manusia.Dikutip infoINET dari Ars Technica, Zuckerberg mendesak tim bergerak lebih cepat.

Meta mengatakan tuduhan ada friksi adalah rekayasa tanpa dasar fakta. Namun menurut sumber, gaya kepemimpinan Wang membuat beberapa orang kesal. Wang tidak memiliki pengalaman mengelola tim di perusahaan Big Tech.

Seorang mantan orang dalam mengatakan beberapa rekrutan AI baru merasa frustrasi dengan birokrasi perusahaan dan persaingan internal untuk mendapatkan sumber daya yang dijanjikan. Namun ada pula yang menilai upaya Zuckerberg sudah baik.

Perekrutan Zhao misalnya, dianggap sebagai sebuah pencapaian besar oleh beberapa orang di Meta dan industri, yang merasa ia memiliki ketegasan untuk mendorong pengembangan AI perusahaan.