Ilmuwan Saksikan Kelahiran Planet untuk Pertama Kalinya

Posted on

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan menangkap gambar luar biasa. Mereka mendapatkan bukti bagaimana sistem terbentuknya sebuah planet.

Gambar tersebut menunjukkan momen-momen paling awal terciptanya sebuah planet, ketika mineral-mineral panas baru mulai memadat di sekitar bintang, dilansir infoINET dari Live Science, Senin (21/7/2025).

Dua teleskop bekerja sama untuk mengungkap aliran mineral panas di sekitar HOPS-315, bintang bayi seperti Matahari yang berjarak 1.300 tahun cahaya dari Bumi. Awalnya mereka tidak mengira hal ini akan terjadi.

“Awalnya Teleskop Luar Angkasa James Webb mendeteksi benda-benda yang datang dari dekat bintang, tetapi tidak berada di wilayah pembentukan planet,” ujar spesialis pembentukan bintang di Universitas Michigan yang juga rekan penulis studi ini, Edwin Bergin.

Untuk memastikannaya, timnya pun menggunakan Atacama Large Millimeter Array (ALMA), teleskop radio astronomi interferometer yang berada di gurun Atacama Chili Utara. “Lalu, itu mengungkap segalanya,” kata Bergin.

Bergin menyebut ini pertama kalinya benda padat yang membentuk sebuah planet terdeteksi. Hal ini dapat membantu para peneliti untuk lebih memahami bagaimana Tata Surya terbentuk.

Dijelaskan bahwa Tata Surya terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu dalam awan gas dan debu. Seiring terbentuknya dan berevolusinya matahari, materi-materi lain secara bertahap mengembun menjadi benda-benda padat kecil.

Dari situlah tumbuh tumbukan dan akresi menjadi asteroid hingga komet. Lalu dalam beberapa kasus menjadi sebuah planetesimal dan planet.

Lebih lanjut, Bergin mengaku fase-fase paling awal dari proses ini sulit dideteksi di sistem lain. Ia mencatat, kalau fase ini hanya berlangsung 100 ribu hingga 200 ribu tahun.

Tangkapan ini menunjukkan karbon monoksida tertiup menjauh dari bintang, yang mengalir keluar berbentuk seperti kupu-kupu dengan semburan silikon monoksida biru bersinar. Cakram silikon monoksida berbentuk gas yang mengelilingi area tersebut juga terungkap, tepat saat partikelnya memadat menjadi silikat.

Bergin menyampaikan, Bumi dan planet-planet lain terbentuk ketika silikat dan karbon bertemu. Nah penelitian lain yang menggunakan meteorit purba, menunjukkan bahwa batuan luar angkasa ini penuh dengan mineral kristal yang mengandung silikon monoksida.