Samsung kembali memamerkan keunggulannya di ranah perangkat lipat dengan peluncuran Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 yang dibekali One UI 8 dan Android 16. Tapi yang menarik, Samsung ternyata merancang pengalaman pengguna yang berbeda untuk Flip dan Fold, termasuk dalam hal AI seperti Gemini.
Menurut pemaparan Sally Hyesoon Jeong, EVP and Head Framework R&D Team Samsung, Galaxy Z Fold dan Flip bukan cuma beda bentuk, tapi juga beda karakter pengguna dan fokus fitur.
“Flip punya nilai portabel yang sangat berbeda dibandingkan Fold. Kami fokus bagaimana pengguna bisa melakukan banyak hal cepat tanpa harus buka layar penuh,” ungkap salah satu petinggi Samsung dalam sesi tersebut,” ujarnya saat sesi eksklusif roundtable di William Vale Hotel, New York.
Galaxy Z Flip dirancang untuk pengguna yang mobile dan ekspresif. Layar kecil di bagian luar memungkinkan interaksi cepat, selfie dengan mode fleksibel, hingga sekadar cek notifikasi atau mengatur musik tanpa buka lipatan. Tantangannya? Menanamkan fitur AI seperti Gemini ke layar sekecil itu.
“Mengoptimalkan Gemini di layar kecil dan berkomunikasi sambil mengulang dalam waktu singkat adalah tantangan besar,” ujar Samsung.
Di sisi lain, Galaxy Z Fold menawarkan kanvas besar bagi pengguna yang gemar multitasking – misalnya buka YouTube sambil chatting, atau mengedit dokumen sambil video call. Di sinilah kemampuan AI seperti Gemini bisa dimaksimalkan.
Samsung menyebut mereka telah bekerja keras bersama Google untuk menghadirkan UI mengambang Gemini dalam mode multi-jendela khusus Fold, agar pengguna tetap bisa “ngobrol” dengan AI tanpa mengganggu aplikasi lain.
“Untuk Fold, layarnya besar, jadi kami bekerja sama dengan Gemini untuk membuat hasilnya mengambang di multi-jendela,” jelas Sally.
Meski sama-sama memakai One UI 8 dan Android 16, Samsung tidak mencoba menyeragamkan pengalaman pengguna di Flip dan Fold. Sebaliknya, mereka memilih untuk menyesuaikan tiap perangkat sesuai kebutuhannya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Beberapa fitur tumpang tindih, tapi kami mencoba memberikan pengalaman spesifik untuk masing-masing perangkat, sambil menjaga agar tetap mulus dan intuitif,” kata Sally.
Langkah ini sejalan dengan strategi Samsung untuk membuat setiap perangkat lipat lebih personal dan fungsional.