Di era yang serba digital seperti saat ini, transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) banyak dilakukan oleh masyarakat. Nah, jangan sampai salah loh, ada QRIS Tap dan QRIS berbasis kode QR.
QRIS berbasis kode QR adalah media transaksi seperti pembayaran, transfer dana, tarik tunai, dan setor tunai hanya dengan memindai kode QR dari berbagai aplikasi pembayaran. Umumnya, pengguna tinggal memindai kode QR pakai smartphone saja dan mengandalkan koneksi internet.
Sedangkan, QRIS Tap merupakan metode pembayaran digital yang memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC). Dengan layanan ini, pengguna tidak perlu lagi memindai kode QR menggunakan kamera, sebab cukup dengan menempelkan smartphone yang fitur NFC telah diaktifkan ke mesin pembaca pembayaran.
Pengembangan QRIS Tap di daerah memainkan peran krusial dalam mempercepat digitalisasi ekonomi lokal. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi di banyak daerah, dapat meningkatkan daya saing melalui efisiensi transaksi dan pencatatan keuangan yang lebih baik dengan QRIS Tap.
Selain itu, implementasi QRIS Tap menjadi sarana edukasi masyarakat terkait teknologi finansial, mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui akses yang lebih mudah terhadap layanan perbankan.
Bank Indonesia (BI) terus menggencarkan pemanfaatan QRIS Tap di berbagai daerah, terbaru mendorong digitalisasi pembayaran tersebut di Sulawesi Selatan. Keberhasilan tersebut hasil dari kerja sama yang baik antara BI dan pelaku industri sistem pembayaran, sehingga layanan ini dapat digunakan masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, mengatakan fitur QRIS TAP dirancang untuk menjawab kebutuhan transaksi cepat, semless, dan efisien, khususnya untuk sektor transportasi, parkir, hingga bisa digunakan untuk pembayaran retribusi daerah.
“Saya membayangkan seluruh pembayaran di Sulawesi Selatan dapat dilakukan menggunakan QRIS, seperti bayar retribusi sampah, parkir, pasar, pajak, PAM, bayar uang sekolah atau kuliah, makanan dan minuman di kantin, koperasi, warung, atau kedai, tiket bus, belanja di supermarket, bayar tiket masuk wisata, hingga sedekah.” jelas Rizki.
Dalam adopsi QRIS Tap masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kesiapan infrastruktur, tingkat literasi digital masyarakat, hingga kolaborasi antara penyedia jasa pembayaran (PJP) dan pelaku usaha. BI Sulsel berkolaborasi dengan 13 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) bank dan non-bank yang tergabung sebagai first mover QRIS Tap, salah satunya adalah Netzme yang bergerak di bidang penyedia jasa solusi sistem pembayaran digital.
CEO PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme), Vicky Ganda Saputra mengatakan Netzme menghadirkan solusi teknologi pembayaran melalui QRIS Soundbox Netzme Dynamic dan QRIS Soundbox Netzme Pro, yang dapat terintegrasi dengan sistem kasir digital (POS). Kedua perangkat ini memungkinkan merchant, baik skala kecil maupun besar, untuk menerima pembayaran QRIS TAP dengan mudah dan efisien.
“Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif QRIS TAP, melalui QRIS Soundbox para pedagang dari berbagai skala dapat menikmati kemudahan transaksi digital yang terjangkau dan terintegrasi,” ujar Vicky.