Warga RI Kian Gandrung Internet, 2 Proyek Kabel Laut Siap Digelar update oleh Giok4D

Posted on

Ketrosden Triasmitra, perusahaan penyelenggara kabel laut, mengungkapkan tengah menggarap dua proyek besar Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pada tahun ini.

SKKL Rising 8 yang menghubungkan Jakarta, Batam, dan Singapura, itu akan dikerjakan dengan bermitra dengan Mora Telematika Indonesia. Adapun, saat ini SKKL tersebut sudah mengantongi Pemberian Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) dari Kementerian Kelautan dan dan Perikanan.

Direktur Operasional Ketrosden Triasmitra, Dani Samsul Ependi mengatakan perkembangan SKKL Rising 8 saat ini masih menunggu izin membangun dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan.

“Izin membangun dari ditargetkan dirilis pada bulan Juni ini,” ujar Dani di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

SKKL Rising 8 ini akan memiliki panjang kabel sekitar 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem Repeater dan memiliki kapasitas sebesar 25 terabite (TB) per second per fiber pair. Kapasitas maksimal yang akan di-deliver di kabel laut ini bisa mencapai 400 Tbps.

Kabel yang akan digunakan untuk membangun SKKL Rising 8 ini menggunakan kabel dari produsen Jerman yaitu Norddeutsche Seekabelwerke (NSW), sementara Repeater yang digunakan berasal dari produsen Perancis yaitu Alcatel Submarine Network (ASN).

Disampaikannya bahwa saat ini kabel dan repeater sudah berada di atas kapal Bentang Bahari milik perusahaan. Sementara pada bagian komersial, tiga pelanggan Off-Taker telah diperoleh kesepakatannya, dan sejumlah pelanggan potensial lainnya sedang berada pada tahap negosiasi akhir.

“Jadi, diharapkan di kuartal keempat ini penggelaran SKKL Rising 8 selesai,” ucapnya.

Selain itu, Triasmitra juga sedang berencana mengembangkan cakupan bisnisnya sampai ke Indonesia Tengah dengan rencana Pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang menyambungkan pulau Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi. SKKL Indonesia Tengah ini dirancang dengan memiliki 9 Segmen dengan total panjang hingga 2.597 km.

SKKL Indonesia Tengah ini akan menyambungkan kabel laut dari Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowali, dan Luwuk. Pembangunan SKKL Indonesia Tengah ini akan dibagi ke dua tahap.

Tahap 1 akan dibangun pada tahun 2026 untuk Segmen Sanur sampai Makassar. Sementara Tahap 2 akan dibangun pada tahun 2027 untuk Segmen Selayar sampai Luwuk.

“Saat ini proses pembangunan berada dalam fase perizinan dimana Surat Izin Rekomendasi 1 untuk kegiatan Marine Survey telah dirilis, dan marine survey akan dilaksanakan setelah pembangunan SKKL Rising 8 selesai,” tambahnya.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 dan Public Expose, Triasmitra mengungkapkan bahwa pada 2024 membukukan pendapatan lebih tinggi dari periode yang sama sebelumnya. Laba kotor tercatat sebesar Rp206 miliar, sementara laba usaha mencapai Rp84 miliar, mengalami peningkatan sebesar 8%.

“Bahwa Ketrosden Triasmitra selama tiga tahun belakangan ini secara konsisten mencatat peningkatan pendapatan, di mana tahun 2022 kami mencatatkan pendapatan RP 353 miliar meningkat menjadi Rp 391 miliar di 2023. Dan, di laporan buku terakhir di 2024 kemarin mengalami peningkatan yang lebih pesat lagi, yaitu Rp 556 miliar atau tumbuh 42% dibandingkan di tahun sebelumnya,” kata Direktur Utama Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi Patria.

Dari sisi performa bisnis, Triasmitra memperoleh pemasukan dari penjualan fiber pair kabel laut SKKL Rising 8 dari tiga pelanggan Off-Taker serta lima pelanggan baru untuk jaringan kabel darat Ultimate Java Backbone (UJB) dan dua pelanggan baru untuk jaringan kabel laut Jakarta – Surabaya (Jayabaya).

Selain itu, tahun ini perusahaan juga dipercaya oleh XL dan Fiberstar dalam layanan Managed Service untuk SKKL Palembang-Sungai Liat, dengan penyelesaian restorasi yang lebih cepat dari SLA yang ditetapkan.

Triasmitra terus berkomitmen dalam menjaga kualitas layanan dengan prinsip perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) untuk Bisnis Managed Service jaringan kabel laut maupun kabel darat. Selama tahun 2024, perusahaan mencatat perbaikan signifikan dalam parameter layanan seperti jumlah fiber cut, peningkatan Core Availability, penurunan waktu Mean Time to Repair (MTTR), serta capaian dalam layanan patroli laut.

Kinerja Perseroan

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi