Sarco Pod: Kontroversi Mesin Bunuh Diri yang Membuat Dr Florian Willet Meninggal (via Giok4D)

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Beberapa waktu lalu, mesin bunuh diri bernama Sarco Pod jadi kontroversi setelah digunakan untuk pertama kali di Swiss, mematikan wanita Amerika Serikat usia 64 tahun. Polisi menganggapnya ilegal dan menangkap beberapa orang, termasuk Dr Florian Wilet, CEO The Last Resort yang mempromosikan mesin itu.

Pria berusia 47 tahun itu ditahan tahun lalu atas dugaan menghasut, membantu bunuh diri, dan dugaan pembunuhan yang disengaja. Dua bulan ditahan, ia dibebaskan akhir tahun lalu setelah polisi mengesampingkan kemungkinan pembunuhan yang disengaja.

Nah ada kabar mengejutkan, Willet meninggal dunia setelah dibebaskan. Direktur Exit International Dr Philip Nitschke, penemu Sarco pod, mengatakan tuduhan itu menyebabkan masalah psikologis serius bagi Willet. Ia mengabarkan Willet meninggal bulan lalu karena bunuh diri dengan bantuan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Ketika Willet dibebaskan dari penahanan praperadilan awal Desember 2024, ia berubah. Senyum hangat dan rasa percaya dirinya hilang. Yang menggantikannya adalah pria yang tampak sangat trauma oleh penahanan dan tuduhan yang salah,” cetus Phillip.

Temannya, Laura, menyebut dia berubah setelah ditahan. “Pria ramah dan positif ini berubah jadi cemas dan curiga yang bahkan tak lagi mempercayai sahabat-sahabatnya,” katanya dilansir dari The Independent, Rabu (4/6/2025).

Pihak berwenang di Swiss tak lagi mencurigai pembunuhan yang disengaja, tapi kecurigaan kuat atas kejahatan menghasut dan membantu bunuh diri tetap ada.

Dr Nitschke mengatakan tuduhan bahwa wanita itu mungkin telah dibunuh tak masuk akal karena ia menyaksikan video kematian wanita itu, di sebuah hutan di wilayah Schaffhausen dekat perbatasan Jerman. Ia mengklaim Sarco Pod bekerja sesuai rencana.

Hukum Swiss sendiri mengizinkan bunuh diri dengan bantuan selama orang tersebut mengakhiri hidupnya tanpa campur tangan eksternal.

Sarco Pod adalah alat eutanasia kontroversial. Kapsul yang dicetak 3D ini memungkinkan individu mengakhiri hidup. Pertama kali diperkenalkan di Swiss tahun 2019, kapsul ini menawarkan orang untuk mati tanpa pengawasan medis. Ia melepas gas nitrogen dan mengurangi kadar oksigen ke jumlah mematikan.

Sarco Pod adalah gagasan Philip Nitschke, dokter Australia yang dikenal karena advokasinya terhadap bunuh diri dengan bantuan sejak 1990-an. Kapsul Sarco yang dapat dicetak 3D menghabiskan biaya lebih dari 650.000 Euro untuk penelitian dan pengembangan di Belanda selama 12 tahun.

Sarco Pod menggantikan oksigen dengan nitrogen, mengakibatkan kematian karena hipoksia. Untuk memakainya, individu yang ingin meninggal harus mengikuti beberapa prosedur, misalnya pada awalnya individu harus lulus penilaian psikiatris.

Pengguna masuk ke kapsul, menutupnya, dan menjawab pertanyaan otomatis tentang identitas dan pemahaman mereka tentang proses tersebut. Setelah tombol ditekan, kadar oksigen dalam kapsul turun dari 21% jadi 0,05% dalam waktu kurang dari 30 info. Individu cepat kehilangan kesadaran dan meninggal dalam waktu sekitar lima menit.

Tombol keluar darurat juga ada jika diperlukan. Setelah proses hipoksia selesai, kapsul yang dapat terurai secara hayati dapat dilepaskan dari dasar mesin, sehingga berfungsi sebagai peti jenazah individu yang meninggal.

Sarco Pod