Di Depan Menkomdigi, GSMA: 5G Asia Ada di Tangan Indonesia baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Asosiasi seluler global GSMA mengungkapkan Indonesia memiliki peran penting dalam perkembangan layanan 5G di kawasan Asia Pasifik. Bahkan, posisi tersebut sejajar dengan India sebagai negara prioritas akan jaringan seluler generasi kelima tersebut.

Layanan 5G tersedia resmi dan dikomersialisasikan di Indonesia pada Mei 2021. Meski sudah hampir empat tahun berlalu, perkembangan 5G memang tidak signifikan seperti era peralihan dari 3G ke 4G. Keterbatasan spektrum frekuensi, ekosistem yang belum terbentuk, hingga industri seluler yang ‘berdarah-darah’ membuat 5G tidak begitu masif.

Kepala GSMA Asia Pasifik Julian Gorman, menilai bahwa keberhasilan 5G bukak hanya soal teknologi, tapi soal keberanian pemerintah menyatukan ekosistem industri, operator dan masyarakat.

“Indonesia adalah salah satu dari lima ekonomi terbesar dunia di generasi mendatang. Peran Indonesia dalam membentuk ekosistem 5G akan menentukan masa depan Asia Pasifik,” tegas Julian Gorman dalama keterangan tertulisnya.

GSMA menyoroti urgensi langkah cepat kepada Indonesia. Mereka mencontohkan Vietnam telah memimpin dengan insentif fiskal dan pemangkasan biaya spektrum yang mendorong percepatan 5G. Indonesia, dengan dukungan penuh eksekutif dan reformasi berani, dinilai mampu mengikuti bahkan melampaui jejak itu.

“Keberhasilan 5G di Asia adalah soal keberanian membawa visi besar, bukan hanya membangun infrastruktur,” kata Gorman.

Indonesia kini berada di titik krusial untuk menunjukkan kepemimpinan regional melalui ekosistem digital yang aman, inklusif, dan dipercaya. Pemerintah menegaskan, transformasi ini bukan hanya tugas operator atau pelaku industri, tapi misi nasional. Dengan kerja sama erat bersama mitra global seperti GSMA, Indonesia siap memasuki dekade digital sebagai kekuatan utama di Asia

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, mengungkapkan Pemerintah Indonesia menunjukkan konkret pengembangan 5G, mulai dari lelang spektrum hingga kebijakan proteksi digital,untuk membangun kepercayaan dan kepemimpinan regional.

“Kami tidak hanya fokus membangun jaringan, tapi juga membangun kepercayaan. Perlindungan anak, pemberantasan penipuan online, hingga penyederhanaan industri menjadi prioritas tahun pertama saya,” ungkap Meutya Hafid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *