Semut hama yang sengatannya dapat menyebabkan reaksi alergi fatal pada manusia, populasinya tengah meningkat di Amerika Serikat area tenggara dan sekitarnya. Para ahli semakin khawatir.
Semut jarum Asia (Brachyponera chinensis) relatif tidak diperhatikan setelah masuk AS sekitar seabad lalu, tapi ahli entomologi baru-baru ini mendokumentasikan penyebarannya dari beberapa negara bagian tenggara ke New England dan Midwest.
Semut jarum Asia mampu menyerang banyak hutan iklim sedang di Amerika Utara. Ada kemungkinan semut ini dapat memicu darurat medis di seluruh negeri. “Kami sekarang menganggapnya sebagai hama secara medis,” kata Dan Suiter, profesor entomologi perkotaan di Universitas Georgia.
Suiter melihat peningkatan anafilaksis akibat sengatan semut jarum Asia. Pada tahun 2024, ia menerima tiga panggilan dari orang yang kena sengatan semut jarum Asia. Anafilaksis adalah reaksi alergi akut seluruh tubuh yang terjadi sangat cepat pada beberapa orang setelah terpapar obat, makanan, atau sengatan serangga tertentu.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Gejala meliputi denyut nadi cepat dan lemah, ruam, mual, dan muntah. Anafilaksis dapat berakibat fatal, memicu sistem kekebalan tubuh melepas banyak bahan kimia yang menyempitkan saluran udara. Bahan kimia ini juga memicu penurunan tekanan darah berbahaya, meningkatkan risiko serangan jantung.
“Semut merupakan hama umum, namun masalahnya jadi sedikit lebih serius ketika sengatan serangga dapat mengancam jiwa orang yang menderita anafilaksis,” kata Suiter yang dikutip infoINET dari Live Science, Sabtu (10/5/2025).
Semut jarum Asia adalah semut kecil, berkilau, berwarna cokelat tua hingga hitam yang berasal dari China, Jepang, dan Korea. Mereka pertama kali ditemukan di AS tahun pada 1932. Semut ini tidak agresif seperti semut api (Solenopsis), tapi akan menyengat jika terperangkap di pakaian atau di tangan.
Orang-orang pun diharapkan mewaspadainya. Ada tindakan membatasi penyebaran semut jarum Asia, tapi upaya ini sangat mahal. Semut jarum Asia biasanya bersarang di bawah kayu, batu, dan daun. Mereka tak membentuk jejak seperti semut lain, tapi berjalan sendiri dan tidak beraturan. “Makhluk ini seperti berkeliaran,” katanya.