Asus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 40% lebih. Pihaknya mengungkap bahwa itu adalah hal yang penting dalam mendorong kemajuan masyarakat.
Dalam peluncuran Asus Expert Series, diungkapkan keinginan Asus untuk menguatkan industri dalam negeri.
“Malam ini menjadi momen istimewa atas produk yang akan kami kenalkan, bukan hanya untuk inovasi dan kerja keras tim tapi wujud nyata mendukung pemerintah dalam mendorong pemakaian produk dalam negeri. Tujuan TKDN (di atas 40%) supaya Asus semakin Indonesia dan Asus for indonesia,” ujar Yulianto Hasan Director of Commercial Products ASUS Indonesia di Raddison Hotel, Batam, Kamis (8/5).
Asus sendiri sudah sejak tahun 2024 mendapatkan TKDN lebih dari 40%. Asus juga telah menambah lini produksi melalui produk all-in-one PC, desktop PC made in Indonesia dan 2025 ExpertBook telah memproduksi desktop PC secara lokal.
“Secara keseluruhan, Asus telah memiliki enam model yang sudah diproduksi di dalam negeri. Asus ExpertBook telah memenuhi semua komitmen untuk mendukung produksi dalam negeri untuk produk end point. Asus ExpertBook bersiap untuk melangkah lebih jauh di tahun 2025 dengan memproduksi lebih banyak lagi untuk model terbaru secara lokal,” ucapnya.
TKDN 40% lebih itu juga didompleng oleh Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) yang dilakukan. Contohnya, Asus memberikan pemberdayaan lingkungan langsung melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang ini juga berkontribusi secara langsung terhadap kemasyarakatan di Indonesia. Seperti program yang sudah Asus lakukan dengan CT Arsa Foundation, memberikan laptop bagi sekolah yang membutuhkan.
Syaiful Arifin Commercial Government Lead Asus Indonesia dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa produk Asus sendiri sudah diekspor.
“Ini juga membuka lapangan kerja. Kami pun berinovasi untuk cari solusi dalam meningkatkan komponen dalam negeri. Kami juga sudah menyampaikan bahwa pun kita juga di-export ke luar negeri. Yang kedua, membuka lapangan kerja. Dengan adanya ini, kita membuka lapangan kerjaan baru terutama di kota Batam,” imbuh Syaiful.
Dengan TKDN, Syaiful mengatakan bahwa banyak hal-hal yang dikembangkan Asus. Asus akan terus mencari solusi, agar meningkatkan komponen dalam negeri.
“Kalau kita melihat dari rancangan jangka panjang pemerintah 2045 ingin menjadikan Indonesia negara maju. Kita lihat di sini, pergerakannya bukan dari tahun 2022 hingga tahun 2045. Dan di sini ada garis, Bapak Ibu (di antara 2038). Garis ini adalah garis di mana kita akan menjadi negara maju,” terangnya.
Nah, itulah salah satu mengapa Asus berupaya mengikuti aturan TKDN. Pada intinya, Asus berharap Indonesia bisa menjadi negara maju ke depannya dan pihaknya dapat berkontribusi dalam mewujudkannya.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.