Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus berupaya untuk memperluas ketersediaan akses internet di Indonesia, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan dengan cara meningkatkan infrastruktur yang dimiliki.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan bahwa langkah yang dilakukan pemerintah dalam membantu percepatan konektivitas seperti di Kabupaten Maluku Tengah, yang menjadi salah satu wilayah perhatian dari Kementerian Komdigi.
“Jadi nanti khusus untuk yang blank spot, kalau ada titik-titiknya itu mohon dikonsultasikan saja. Nanti bisa kita bantu. Kalau dia memang bukan daerah 3T berarti dia sudah komersial. Nanti kita bisa cari opsel untuk dorong membangun BTS di situ supaya konektivitasnya jadi lebih baik,” kata Nezar Patria dalam keterangan resmi, Rabu (7/5/2025).
Dalam mendukung percepatan tersebut, Nezar mengungkapkan, Komdigi memanfaatkan layanan dari satelit Republik Indonesia (Satria)-1 atau dikenal dengan ‘tol langit’. Menurutnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komdigi sedang berusaha mempelajari dan menyediakan titik-titik vital seperti layanan pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan pertahanan.
“Satria-1 mampu memberikan kecepatan hingga 3 sampai 4 Mbps. Nanti kita pelajari daerahnya itu mungkin bisa dibantu pakai satelit SATRIA-1. Ground segment-nya bisa dipasang di titik-titik yang membantu untuk pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan pertahanan,” ucap dia.
Di saat yang bersamaan, Komdigi juga terus memberikan perhatian di sektor literasi digital terhadap masyarakat setempat. Hal itu dilakukan, guna memberikan edukasi kepada masyarakat seiring kehadiran akses internet yang diharapkan dapat memberikan lebih positif dalam menggunakannya.
“Literasi digital dibutuhkan di sana supaya masyarakat lebih aware. Ini juga untuk mendidik mereka agar paham bahaya-bahayanya hoaks, informasi yang salah atau misinformasi, disinformasi,” kata Nezar.
Selain itu, Wamenkomdigi pun mendorong pengembangan kapasitas digital bagi aparatur pemerintahan daerah melalui Program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.
“Karena kita kan juga lagi gencarkan, mengakselerasi sistem pemerintah berbasis elektronik SPBE,” pungkasnya.