Manusia Rp 2.600 Triliun Marahi Karyawan yang Tak Pakai AI

Posted on

Sebuah rapat internal di Nvidia baru-baru ini kabarnya berubah menjadi tegang ketika CEO Jensen Huang menanggapi pertanyaan karyawan tentang adanya manajer yang menyuruh timnya mengurangi penggunaan AI. Huang meminta sebaliknya, pegawai harus memaksimalkan AI.

“Pemahaman saya adalah Nvidia memiliki beberapa manajer yang menyuruh orang-orang mereka untuk menggunakan AI lebih sedikit,” kata seorang karyawan yang dikutip infoINET dari Quartz.

“Apakah kalian gila?” sergah Huang.”Saya ingin tiap tugas yang memungkinkan untuk diotomatisasi dengan AI, harus diotomatisasi dengan AI.”

Dia pun menyuruh karyawan menggunakan AI meskipun belum berhasil sepenuhnya dan terus menggunakannya sampai matang. Mereka harus terjun langsung membantu membuatnya lebih baik.

Huang menyebut AI sebagai keterampilan dasar yang membuat orang tetap relevan saat perusahaan berkembang, bukan sebagai ancaman. “Saya berjanji, kalian akan tetap memiliki pekerjaan untuk dilakukan,” katanya, sambil menyinggung gelombang perekrutan agresif perusahaan.

Karyawan Nvidia naik dari sekitar 29.600 karyawan pada akhir tahun fiskal 2024 menjadi sekitar 36.000 setahun kemudian. Huang dilaporkan mengatakan dalam rapat tersebut bahwa Nvidia mungkin masih kekurangan sekitar 10.000 orang.

Nvidia tidak sendirian dalam dorongan AI. Perusahaan seperti Microsoft, Meta, Google, dan Amazon juga meminta karyawan memakai AI. Namun, tidak seperti Nvidia, sebagian besar perusahaan teknologi besar menghabiskan dua tahun terakhir memangkas karyawan atau memperlambat perekrutan.

Beberapa departemen di Nvidia dilaporkan meningkatkan penggunaan AI. Para insinyur bekerja dengan asisten pengkodean AI bernama Cursor, dan dalam rapat tersebut Huang menunjuk hal itu sebagai bukti seberapa cepat AI dapat mengubah pekerjaan sehari-hari jika benar-benar digunakan dengan benar.

“Saya harap Nvidia suatu hari akan menjadi perusahaan dengan 50.000 karyawan dan 100 juta asisten AI di setiap grup,” sebutnya dalam sebuah wawancara. Huang dilaporkan pengguna berat chatbot sebagai tutor harian. Ia pernah mengatakan menggunakan ChatGPT setiap hari.

Huang juga mengaku menggunakan Gemini untuk pekerjaan lebih teknis, Grok untuk hal kreatif, dan Perplexity untuk riset cepat. Nvidia memiliki kemitraan resmi dengan semuanya kecuali Grok milik xAI, yang tetap menggunakan GPU Nvidia. Perusahaan Huang baru saja menandatangani kesepakatan dengan pembuat Claude, Anthropic, jadi chatbot itu mungkin segera masuk dalam rotasi penggunaannya tak lama lagi.

Di CNN, ia mengatakan yakin bahwa pekerjaan semua orang akan berubah karena AI. “Pekerjaan akan berubah, tapi sangat mungkin saya masih melakukan pekerjaan saya,” katanya. AI menurutnya memberdayakan dan mengangkat derajat orang, bukan menggantikan.

“Anda tidak akan kehilangan pekerjaan karena AI. Anda akan kehilangan pekerjaan karena seseorang yang menggunakan AI,” sebut pria berharta USD 154 miliar atau lebih dari Rp 2.500 triliun itu. Jadi, sebagian pekerjaan bisa diserahkan ke AI dan masih akan ada banyak hal tersisa yang membutuhkan penilaian dan koordinasi manusia.