Apa Itu Cloudflare, Perusahaan Tak Terlihat yang Menopang Internet

Posted on

Cloudflare adalah sebuah perusahaan yang secara tak terlihat, menopang sebagian besar internet. Perusahaan ini adalah salah satu dari banyak penyedia infrastruktur web raksasa yang memungkinkan situs web menyajikan halaman mereka kepada pengguna.

Bisnis-bisnis seperti ini biasanya tetap berada di belakang layar, sampai sesuatu berjalan tidak semestinya. Hal itu terjadi kemarin, ketika banyak situs web terbesar di dunia tidak dapat diakses seperti biasa. Rupanya, terjadi error di Cloudfare.

Pengunjung X, sebelumnya Twitter, ChatGPT, Canva, serta banyak situs lain, melihat pesan dari Cloudflare. Dikutip infoINET dari Independent, pesan itu menyatakan telah terjadi error, bahwa sistem perusahaan tak berfungsi dengan baik, dan bahwa mereka sebaiknya mencoba lagi dalam beberapa menit.

Cloudflare menyebut diri sebagai salah satu jaringan terbesar di dunia, dengan jutaan properti internet. “Saat ini, bisnis, organisasi nirlaba, blogger, dan siapa saja yang memiliki kehadiran di internet dapat memiliki situs dan aplikasi yang lebih cepat dan lebih aman berkat Cloudflare,” tulis situs resminya.

Cloudflare melakukan itu melalui beragam produk. Namun layanan paling terkenal dan menjadi inti bisnisnya adalah teknologi yang memastikan situs web tetap online saat menerima lonjakan trafik, baik karena meningkatnya jumlah pengunjung secara tiba-tiba, maupun serangan yang bertujuan melumpuhkan situs tersebut.

Dalam bentuk internet yang paling sederhana, sebuah komputer meminta sebuah situs web dan server menyediakan data untuk dimuat di layar. Tetapi dalam pengaturan sederhana itu, server dapat kewalahan oleh banyaknya permintaan, sehingga berjalan lambat atau bahkan sepenuhnya tidak berfungsi.

Cloudflare dan perusahaan serupa berada di antara komputer pengguna dan situs web itu sendiri. Penyedia infrastruktur internet ini menggunakan pusat data yang jauh lebih tangguh untuk menyajikan data situs dengan cepat dan andal.

Namun itu berarti, ketika perusahaan seperti Cloudflare mengalami masalah, situs web dapat tumbang dalam sekejap. Dan karena tool mereka digunakan oleh berbagai situs yang sangat beragam, masalah itu bisa langsung berdampak pada banyak halaman berbeda yang tampaknya tidak saling terkait. Hal serupa juga terjadi bulan lalu, ketika penyedia infrastruktur web lainnya, Amazon Web Services, atau AWS, mengalami gangguan sejenis.

Perusahaan-perusahaan ini biasanya bekerja tanpa terlihat, karena mereka hanya memastikan situs yang pengguna ingin kunjungi dapat berfungsi. Namun mereka langsung menjadi sorotan ketika sistemnya bermasalah.

Cloudflare juga memanfaatkan infrastrukturnya yang tersebar di seluruh dunia untuk mempercepat lalu lintas internet. Perusahaan ini meraup lebih dari USD 500 juta per kuartal dari hampir 300.000 pelanggan di 125 negara, termasuk China.

Dengan sebagian besar ekonomi dunia sangat bergantung pada internet, mulai dari perbankan hingga e-commerce, sebagian pakar ketahanan siber memperingatkan bahwa infrastruktur tersebut kini terlalu bergantung pada segelintir perusahaan besar, menciptakan apa yang disebut sebagai “rantai ketergantungan”.

Saksikan Live infoSore: