Perusahaan induk Facebook, Meta, di bawah komando Mark Zuckerberg, menang dan menggagalkan upaya regulator Amerika Serikat membatalkan akuisisi Instagram dan WhatsApp. Seorang hakim federal memutuskan bahwa Meta tak memegang monopoli media sosial.
Putusan ini jadi kemenangan besar pertama raksasa teknologi menghadapi pengetatan aturan antitrust yang dimulai di masa jabatan pertama Donald Trump, serta kemunduran besar bagi Komisi Perdagangan Federal AS (FTC). FTC juga tengah mengejar kasus antitrust terpisah terhadap Amazon.
FTC berupaya memaksa Meta melakukan restrukturisasi atau menjual Instagram dan WhatsApp demi memulihkan persaingan. Mereka menuding Meta menghabiskan miliaran dolar untuk mengakuisisi calon pesaing.
“Produk kami memberikan manfaat bagi masyarakat dan pelaku bisnis serta menjadi contoh inovasi dan pertumbuhan ekonomi Amerika. Kami menantikan untuk terus bermitra dengan Pemerintahan dan berinvestasi di Amerika,” kata jubir Meta menanggapi putusan itu.
“Kami sangat kecewa dengan keputusan ini,” ujar Joe Simonson, juru bicara FTC yang dikutip infoINET dari Reuters. Ia menambahkan bahwa FTC sedang meninjau semua opsi yang tersedia.
Facebook membeli Instagram pada 2012 dan WhatsApp pada 2014. FTC tak berupaya memblokir akuisisi tersebut saat itu, namun menggugat pada 2020 dengan tuduhan Meta yang saat itu bernama Facebook memegang monopoli atas platform berbagi konten di AS.
FTC berargumen pesaing utama Meta hanya Snapchat dan MeWe, aplikasi media sosial kecil berfokus privasi. Platform di mana pengguna menyiarkan konten kepada orang asing berdasarkan minat seperti X, TikTok, YouTube, dan Reddit, tidak dimasukkan.
Dalam persidangan, FTC mengutip pernyataan Facebook tentang akuisisi tersebut, termasuk email dari CEO Mark Zuckerberg tahun 2008 yang berbunyi, “lebih baik membeli daripada bersaing.”
Adapun Meta menilai FTC mengabaikan tekanan persaingan dari TikTok milik ByteDance, YouTube milik Google, serta aplikasi pesan Apple. Meta juga membela akuisisinya dengan menyatakan bahwa membeli perusahaan yang unggul dalam fitur baru alih-alih membangun produk dari nol adalah strategi bisnis yang sah.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Hakim Distrik AS James Boasberg di Washington sependapat dengan Meta bahwa lanskap media sosial telah berubah. “Lanskap lima tahun lalu ketika FTC mengajukan gugatan antitrust ini berubah secara signifikan,” kata Boasberg.
Bukti persidangan menunjukkan pengguna beralih antara YouTube dan TikTok dari aplikasi Meta ketika terjadi gangguan layanan. TikTok bahkan menjadi ancaman begitu besar sehingga memaksa Meta menghabiskan USD 4 miliar tahun lalu untuk Reels.
Boasberg menyebut FTC salah mengecualikan YouTube dan TikTok. “Bahkan jika YouTube dikeluarkan, hanya dengan memasukkan TikTok saja sudah cukup untuk menggugurkan kasus FTC,” ujarnya.







