Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berencana membuka lelang frekuensi 2,6 GHz untuk menambah kecepatan internet Indonesia, terutama pengembangan sinyal 5G. Niat pemerintah tersebut direspons baik oleh operator seluler.
VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi mengatakan, pihaknya menyambut positif rencana Pemerintah untuk membuka seleksi pita frekuensi 2,6 GHz.
“Kami memandang langkah ini sebagai bagian penting dalam memperkuat ekosistem telekomunikasi nasional dan memperluas akses layanan broadband yang cepat, stabil, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Fahmi kepada infoINET, Jumat (7/11/2025).
Telkomsel berkomitmen mendukung percepatan transformasi digital nasional. Disampaikannya bahwa Telkomsel terus melakukan persiapan teknologi dan pengembangan infrastruktur agar spektrum baru ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghadirkan layanan yang relevan dan berdampak.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Kami berharap proses seleksi dapat berjalan dengan baik dan produktif, sehingga pemanfaatan spektrum frekuensi ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi industri dan memperkuat daya saing sektor digital, tetapi juga turut menunjang upaya menjaga kesehatan industri dan investasi secara berkelanjutan,” tuturnya.
Begitu juga diungkapkan Group Head Corporate Communications & Sustainability XLSmart Reza Mirza pihaknya juga tertarik untuk ikut lelang frekuensi 2,6 GHz.
“Kami tentu sangat tertarik dan berminat untuk berpartisipasi dalam lelang 2,6 GHz. Harapannya, tambahan alokasi spektrum ini dapat kami manfaatkan untuk memperluas layanan dan mendukung upaya pemerintah dalam percepatan serta pemerataan implementasi 5G di Indonesia,” kata Reza.
Adapun, kedua operator seluler ini telah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai restu pemerintah kalau Telkomsel dan XLSmart dapat mengomersialisasikan layanan 5G.
Menurut laporan GSMA Intelligence, pita 2,6 GHz sudah digunakan di lebih dari 80 negara untuk penggelaran jaringan 4G dan 5G karena kemampuannya menyediakan kapasitas data tinggi tanpa menimbulkan gangguan signifikan pada layanan eksisting.
Frekuensi 2,6 GHz merupakan salah satu pita mid-band yang memiliki keunggulan kapasitas dengan bandwidth yang tersedia sebanyak 190 MHz. Selanjutnya pita frekuensi radio 2,6 GHz dengan moda Time Division Duplex(TDD) memiliki ekosistem perangkat 4G dan 5G terbanyak ke-2 secara global.
Dengan digunakannya spektrum ini oleh operator seluler, Komdigi mengharapkan dampak dari penggunaan pita frekuensi radio 2,6 GHz untuk 4G/5G dapat menghadirkan konektivitas broadband yang lebih berkualitas.







