Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berupaya melelang frekuensi 1,4 GHz agar masyarakat bisa merasakan koneksi kencang saat berselancar di dunia maya. Di sisi lain, Komdigi sebelumnya juga sudah gembar-gembor mengenai lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.
Sejumlah pengamat menilai frekuensi 700 MHz dan 26 GHz lebih matang, sehingga menyarankan Komdigi mengutamakan lelang dua frekuensi ini dahulu. Spektrum ini sangat bermanfaat untuk menambah coverage dan meningkatkan kualitas jaringan internet 4G atau 5G.
Ditanya pendapatnya mengenai hal ini, Direktur & Chief Regulatory Officer XLSmart Merza Fachys, menyebutkan pada dasarnya semua frekuensi dibutuhkan. XLSmart sendiri menjadi salah satu dari tujuh operator yang mengikuti seleksi lelang frekuensi 1,4 GHz yang digelar pemerintah.
“Topologi layanan dan jaringannya akan beda-beda. (Frekuensi) 1,4 GHz ini sasarannya adalah rumah-rumah yang belum terjangkau oleh fiber. Kalau nungguin fiber dibangun sampai semua rumah, butuh waktu butuh biaya, butuh proses lebih panjang,” kata Merza saat berbincang di sela acara media gathering Fun Bowling XLSmart, di Spin City, Jakarta Pusat, Kamis (18/9).
“Nah, (frekuensi) 700 MHz dan 26 Ghz itu mobility. Untuk di HP, bukan ke rumah. Untuk kita jalan-jalan, ke mall, di mobil, di kapal, di pesawat. Itu juga dibutuhkan. Jadi bukan yang satu lebih penting dari lainnya. Gak bisa dibeda-bedakan, semua frekuensi itu dibutuhkan,” sebutnya.
Untuk diketahui, Komdigi telah menerbitkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 tahun 2023 tentang lelang frekuensi 700 MHz dan 26 Ghz. Namun hingga saat ini, lelang frekuensi tersebut belum dilakukan. Selain itu dari sisi ekosistem, frekuensi 700 MHz dan 26 Ghz sudah mature ketimbang 1,4GHz yang diperkirakan akan mature tahun depan. Frekuensi 700 MHz cocok untuk cakupan luas dan daerah pedesaan, sementara 26 GHz cocok untuk kecepatan sangat tinggi.
Pengamat menilai, jika Komdigi tak segera melelang frekuensi tersebut, maka pemerintah bisa kehilangan potensi peningkatan digital dividen yang besar dari pemanfaatan frekuensi 700 MHz dan 26 GHz dalam mendukung peningkatan layanan digital bagi masyarakat.