Startup AI Elon Musk PHK Ratusan Pegawai

Posted on

xAI, startup AI besutan Elon Musk melakukan restrukturisasi dengan melakukan PHK terhadap ratusan pegawainya.

Setidaknya ada 500 pegawai xAI yang sebelumnya bertugas melatih AI Grok. Langkah ini diambil karena xAI melakukan perubahan dengan memprioritaskan pelatih AI yang lebih terspesialisasi, bukan pelatih AI yang cakupannya lebih luas.

Dalam email internal yang dilihat oleh Business Insider, semua pelatih AI general ini akan dihapus posisinya. Namun xAI akan tetap memberikan hak-hak pegawai yang terkena PHK itu sampai kontraknya berakhir, namun aksesnya ke sistem langsung dimatikan.

Sebagai informasi, pelatih AI — sering disebut annotator — adalah tim yang paling besar di xAI. Jumlahnya mencapai lebih dari 1.500 pegawai. Tim ini sangat penting dalam pengembangan Grok karena mereka memberikan data pelatihan yang terstruktur, yang membuat chatbot itu bisa menginterpretasikan dan merespon informasi yang diberikan secara efektif.

Lalu pada Jumat (12/9) malam, kanal Slack utama untuk para annotator ini mendadak berkurang anggotanya menjadi 1.000 orang, dan terus berkurang hingga keesokan harinya.

Juru bicara xAI, dalam pernyataannya untuk menanggapi PHK ini, mengarahkan pada postingan di X yang membeberkan rencana xAI untuk memperluas tim pelatih terspesialisasi hingga 10 kali lipat, dan saat ini sedang merekrut pegawai.

Pelatih terspesialisasi yang dicari ini difokuskan pada sektor sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), coding, finansial, hukum, dan media. Sementara para annotator general sebelumnya lebih banyak mengurus teks, audio, dan video.

PHK ini menghebohkan tim annotator xAI. Beberapa manajer senior, termasuk kepala tim, tiba-tiba akun Slack-nya dinonaktifkan. Kemudian barulah para pegawainya dipanggil satu-satu untuk diulas proyek dan performanya, demikian dikutip infoINET dari Techspot, Senin (15/9/2025).

Para pegawai ini diinformasikan soal restrukturisasi dan disuruh untuk mengikuti asesmen untuk menentukan masa depannya di perusahaan tersebut. Asesmen itu berupa tes di berbagai topik seperti sains, finansial, dan pemrograman. Namun ada juga tes yang berkaitan dengan keamanan Grok hingga perilaku budaya di internet.

“Melakukan hal ini setelah orang-orang pulang kerja terlihat mencurigakan,” jelas seorang pegawai xAI yang akun xAI-nya tiba-tiba dimatikan.