Ketimbang menjadi manufaktur di bidang antariksa, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memberi ide agar Indonesia mengembangkan ekosistem remote sensing atau penginderaan jauh.
Menurut Handoko, ekosistem remote sensing adalah salah satu model bisnis baru ekonomi keantariksaan yang relevan bagi Indonesia, dan bisa dimaksimalkan potensinya untuk berbagai penggunaan dan industri.
“Ekonomi antariksa kita sebenarnya sudah ada kan, basisnya telekomunikasi. Sudah eksis dan berjalan bagus. Nah, kita kembangkan ekonomi antariksa yang basisnya adalah citra, data dari remote sensing,” kata Handoko saat berbicara di acara diskusi panel bertajuk ‘Antariksa: Urgensi dan Relevansi untuk Indonesia’, di The Residence Onfive, Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Disebutkan Handoko, Indonesia harus fokus menciptakan ekosistem baru antariksa. Ia menilai bahwa pemanfaatan antariksa berbasis remote sensing adalah salah satu model ekonomi yang cocok untuk Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara offtaker atau pembeli terbesar data remote sensing, mengingat wilayahnya terdiri dari kepulauan.
“Kita tidak bisa serta merta mencontoh negara lain, akan tidak relevan pasti. Kalau kita mencontoh mereka, mereka itu basis ekonomi antariksanya adalah di manufakturnya, peluncuran, dan sebagainya. Kalau di kita tidak mungkin bisa masuk ke situ. Butuh waktu, mohon maaf ya,” papar Handoko.
“Indonesia wilayahnya lebih banyak lautnya, sehingga tidak mungkin kita hidup tanpa data remote sensing, dan pembelian data remote sensing memerlukan biaya yang tidak murah karena luasnya wilayah Indonesia. Banyak customer memerlukan itu,” imbuhnya.
Sejak 2022, BRIN menaruh perhatian pada pengembangan konstelasi satelit pengindraan jauh demi menghemat anggaran dan bahkan dapat menjadi salah satu sumber pemasukan negara di kemudian hari.
“Jadi pilihan yang smart adalah kita kembangkan remote sensing, harus kita mainkan. Dan kita bahkan bisa menjadi pemasok data remote sensing terbesar di dunia, karena domestik marketnya saja sudah besar. Kita harus mulai dari hal yang seperti itu, yang memang sudah jelas domestik marketnya ada,” sebutnya.