Usai Digugat, Roblox Batasi Konten Dewasa

Posted on

Roblox sekarang punya aturan baru, untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pemainnya di dalam permainan. Mereka melarang konten romantis atau seksual di dalam platform-nya.

“Kami mengklarifikasi kebijakan kami yang melarang konten romantis dan seksual untuk juga secara eksplisit melarang konten, pengaturan, atau perilaku yang menyiratkan aktivitas seksual,” tulis Chief Safety Officer Roblox, Matt Kaufman, dalam pernyataan resminya, dilansir infoINET dari situs resminya, Jumat (22/8/2025).

Kebijakan baru ini juga akan membatasi semua mode permainan yang tidak memiliki rating jelas. Jadi setiap developer yang membuat game di Roblox harus memberikan informasi lengkapnya berdasarkan kebijakan Maturity & Compliance Questionnaire.

Kematangan konten yang dimaksud harus memberikan informasi lebih detail di halaman utama game tersebut, seperti jenis konten yang ditawarkan pengembang. Dengan begitu, menurut Roblox, pemain dapat memutuskan atau mengidentifikasi apakah game yang akan dimainkan tepat untuk usia mereka.

“Roblox menggunakan informasi ini untuk merekomendasikan pengalaman di halaman Home dan Charts sesuai dengan kelompok usia dan kebijakan konten regional masing-masing pengguna,” ujarnya.

Mereka menjelaskan, content maturity ini terbagi menjadi dua kelompok, yakni content maturity label dan content descriptors. Berikut penjelasannya:

Jika suatu mode permainan tidak memberikan informasi yang jelas terkait konten yang disuguhkan, Roblox menegaskan akan membatasi pemain yang bisa menikmatinya. Jadi gamer di bawah 13 tahun tidak akan bisa memainkannya.

Namun sayangnya, kebijakan ini hanya mengacu pada gameplay. Roblox menjelaskan, aturannya tidak berlaku untuk konten buatan pemain yang dibawa ke dalam permainan.

“Informasi content maturity hanya berlaku untuk konten yang anda buat untuk pengalaman anda , bukan konten buatan pengguna yang dibawa oleh pemain, seperti pakaian atau aksesori avatar,” ujarnya.

Nantinya setelah pemain yang membuat mode permainan di dalam Roblox telah mengisi kuesioner content maturity, selanjutnya akan mendapatkan label content descriptors sesuai dengan kebijakan game, di antaranya Minimal, Mild, Moderate, dan Restricted. Berikut penjelasannya:

Untuk mengetahui label yang dimaksud, pemain bisa memilih salah satu mode permainan di Home Roblox. Setelah diklik jangan langsung memainkannya, tapi lihat di bagian kolom Maturity, apa label yang disematkan oleh Roblox. Lebih jelasnya, bisa simak gambar berikut.

Selain dua kebijakan baru itu, Roblox ternyata telah meluncurkan teknologi baru untuk mendeteksi adegan yang dilarang. Mereka mengatakan, jika teknologi ini mendeteksi server dengan jumlah pelanggaran yang tinggi, maka sistem secara otomatis akan langsung menonaktifkannya.

“Tim kami kemudian akan bekerja sama dengan pengembang untuk melihat apakah penyesuaian dapat dilakukan untuk mencegah perilaku tersebut di masa mendatang.” ungkapnya.

Lebih lanjut, Roblox juga melakukan beberapa pembaruan terkait mode permainan yang ditujukan untuk gamer berusia 17 tahun ke atas. Dalam hal ini, pemain yang ingin memainkannya harus memverifikasi usia mereka benar-benar 17 tahun ke atas dengan kartu tanda penduduk.

Perubahan ini menyusul gugatan hukum dari Jaksa Agung Louisiana, Liz Murrill. Dirinya menyatakan kalau Roblox dipenuhi konten berbahaya dan predator anak.

“Karena kurangnya protokol keamanan Roblox, hal ini membahayakan keselamatan anak-anak di Louisiana. Roblox dipenuhi konten berbahaya dan predator anak karena mengutamakan pertumbuhan pengguna, pendapatan, dan keuntungan daripada keselamatan anak,” tulis Murrill di X (15/8).

Menanggapi hal ini, Roblox menegaskan bahwa pernyataan apa pun terkait mereka yang secara sengaja menempatkan pengguna pada risiko eksploitasi sama sekali tidak benar. Oleh sebab itu, langkah nyatanya mereka memperbarui kebijakannya dan meluncurkan fitur baru.

Gambar ilustrasi