Mengenal Blockchain, dari Pengertian, Kelebihan, dan Bedanya dengan Criptocurrency

Posted on

Apakah Anda pernah mendengar blockchain? Jika belum, pasti Anda sudah pernah mendengar mata uang kripto dan bitcoin, bukan? Nah, blockchain adalah teknologi yang ada di balik mata uang kripto. Mata uang kripto ada banyak, salah satunya bitcoin.

Di sini akan kita ulas secara lengkap tentang blockchain, mulai dari pengertian blockchain, sejarah, teknologi dan cara kerjanya. Selain itu, akan kita ulas berbagai kelebihan blockchain dan perbedaannya dengan cryptocurrency.

Dikutip dari buku Fintech: Inovasi Sistem Keuangan di Era Digital yang disusun Astri Rumondang, blockchain berasal dari kata block dan chain. Yang dimaksud blok adalah data, sedangkan chain atau rantai adalah memiliki keterkaitan hubungan, sehingga blockchain adalah data yang saling terhubung.

Secara sederhana, blockchain adalah buku besar bersama yang mencatat transaksi digital secara real time, berbasis cloud computing dan bersifat peer-to-peer. Sebagai penghubung blok tersebut, maka dibuatlah algoritma dengan prinsip kriptografi sehingga data tersebut terjamin aman.

Dilansir dari penelitian di pknstan.ac.id, setiap ada data transaksi baru maka akan ditambahkan ke blockchain yang terhubung satu sama lain. Uniknya, blok ini tidak dapat diubah, tetapi hanya dapat ditambahkan, sehingga lebih transparan dan aman.

Dilansir dari laman sampoernauniversity.ac.id, sejarah blockchain bermula pada tahun 1991, yakni setelah Stuart Haber dan W. Scott Stornetta menerbitkan jurnal berjudul Journal of Cryptography: How to Time Stamp a Digital Document.

Pengembangan blockchain ini awalnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala besar dari sebuah sistem. Proses kerja blockchain ini ditujukan agar lebih efektif, efisien, hemat, terjamin dan aman ketika merekapitulasi berbagai transaksi.

Pemanfaatan blockchain ini berlanjut ke tahun 2009 ketika dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto yang membuat cryptocurrency berupa bitcoin. Bitcoin ini sangat berbeda dengan uang bank sentral, karena tanpa otoritas sentral sehingga semua pihak terkait dapat mengontrolnya secara transparan.

Teknologi yang digunakan blockchain ini menerapkan tiga asas, yaitu desentralisasi, transparan dan kekal. Berikut penjelasannya.

Asas Desentralisasi

Asas desentralisasi yang dimaksud adalah konsep kontrol transfer yang lebih sederhana, yakni pada entitas yang terpusat pada jaringan terdistribusi. Dengan adanya desentralisasi, maka tidak ada entitas yang betul-betul memiliki kendali penuh, sehingga tidak memerlukan perantara lagi.

Asas Transparan

Asas desentralisasi di atas selanjutnya dapat membuat transaksi lebih transparan. Meski demikian, identitas seseorang disembunyikan oleh blockchain dalam bentuk kriptografi.

Asas Kekekalan

Asas kekekalan yang dimaksud adalah data di dalamnya tidak dapat dihapus, hanya bisa ditambahkan. Asas ini diterapkan sebagai aksi dari maraknya pencurian hingga penggelapan dana.

Berikut ini adalah cara kerja blockchain dari pembelian hingga menjadi buku besar transaksi.

Cara kerja blockchain diawali ketika seseorang yang melakukan transaksi pembelian.
Kemunculan transaksi ini terdistribusi pada jaringan peer-to-peer dan bisa tersebar ke seluruh dunia.
Persamaan fungsi dapat diselesaikan dengan menggunakan jaringan komputer disertai dengan validitas transaksi.
Setelah melalui proses di atas, maka transaksi dinyatakan sah, dan selanjutnya akan ada pengelompokan bersama sebagai blok.
Blok-blok tersebut kemudian ditempatkan pada satu rangkaian, lalu menjadi sebagai buku catatan dengan riwayat transaksi yang tidak bisa dihapus.

Dilansir dari penelitian di uii.ac.id, berikut ini kelebihan dari blockchain sebagai sistem pada sebuah transaksi.

1. Mudah

Pelacakan setiap data transaksi pada jaringan blockchain dapat dilakukan dengan mudah, sebab data transaksi yang disimpan pada jaringan blockchain bakal merujuk pada transaksi sebelumnya, sehingga mempermudah proses verifikasi dan pencarian data transaksi.

2. Terbuka

Terbuka ini dimaksudkan bahwa proses transaksi dibagikan kepada semua orang di dalam blockchain secara transparan.

3. Anonim

Meski transaksinya transparan, data transaksi bersifat anonim. Identitas pengguna ditampilkan menggunakan kriptografi atau suatu alamat tertentu yang disebut public key.

4. Aman

Sistem keamanan blockchain cenderung aman karena data tidak ada yang bisa diubah setelah terjadi kesepakatan. Sistem ini menerapkan kriptografi seperti fungsi hash untuk memverifikasi dan menjaga integritas data.

5. Data Kekal

Sekali data transaksi tercatat, maka tidak mungkin bisa hilang. Data ini juga akan sangat sulit diubah, karena seluruh data berkaitan sehingga diperlukan upaya mengubah hampir seluruh rekaman data yang telah ada.

Seperti dijelaskan di awal, blockchain adalah teknologi yang digunakan pada mata uang kripto atau cryptocurrency, yang salah satunya adalah bitcoin. Berikut ini perbedaan blockchain dengan cryptocurrency yang dilansir dari penelitian Universitas Islam Indonesia.

Blockchain

Cryptocurrency

Nah demikian tadi penjelasan lengkap mengenai blockchain. Blockchain adalah teknologi basis data yang saling terkait, terdesentralisasi, transparan dan bersifat kekal, sehingga cenderung aman. Pemanfaatan blockchain sangat luas, salah satunya pada cryptocurrency.

Pengertian Blockchain

Sejarah Singkat Blockchain

Teknologi dalam Blockchain

Cara Kerja dari Blockchain

Kelebihan Blockchain

Perbedaan Blockchain dengan Cryptocurrency