Peristiwa ular piton menelan manusia kembali terjadi di Sulawesi. Kali ini, seorang petani bernama La Noti (61) ditemukan meninggal dunia ditelan ular piton berukuran 5 meter di kebunnya di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
Ular piton sangat diwaspadai karena termasuk dalam salah satu jenis hewan mematikan. Hewan ini memiliki kemampuan melilit yang luar biasa hingga bisa mematikan lawannya.
Memiliki ciri kulit yang licin dan bercorak menarik, ular piton bisa tumbuh dengan sangat besar. Dan meski ukurannya besar, jenis ular ini justru sering dilaporkan ada di sekitar pemukiman manusia.
Berikut adalah sejumlah fakta menarik ular piton, dirangkum infoINET dari berbagai sumber.
Ular piton atau sanca batik (Malayopython reticulatus) merupakan spesies ular piton asli Asia Selatan dan Asia Tenggara. Jenis ular ini merupakan yang terpanjang di dunia, dan terberat ketiga setelah anakonda hijau dan ular piton Burma.
Dikutip dari Britannica, ular piton batik terpanjang yang pernah tercatat ukurannya mencapai 10 meter. Spesies ini mendiami hutan tropis Indonesia, Filipina, dan wilayah lain di Asia Tenggara.
Beberapa jenis ular piton memiliki umur yang cukup panjang. Di penangkaran, rata-rata ular piton dapat hidup hingga lebih dari 30 tahun bahkan dapat menyentuh angka 50 tahun. Sedangkan di alam liar, ular piton hanya mampu hidup hingga sekitar 10 tahun.
Piton termasuk jenis ular yang tidak berbisa, namun mematikan. Hewan ini memiliki kemampuan melilit yang luar biasa karena menyerang mangsanya dengan cara melilitnya sampai mati baru menelannya.
Lilitan ini dilakukan agar mangsanya tidak bisa bergerak hingga tidak bisa bernapas. Kesempatan itu digunakan untuk menelan mangsanya.
Ular piton senang hidup di tempat beriklim hangat dan basah. Menariknya, mereka sering menyelinap ke rumah penduduk. Jenis ular ini banyak ditemukan di hutan hujan, padang rumput, hutan, rawa, batu-batuan, dan bukit berpasir, sereta semak belukar. Tapi tidak jarang juga, hewan ini akan hidup di atas pohon dengan melilit dahan-dahan pohon.
Ular piton bisa hidup sendiri setelah menetas dari telurnya. Induk piton hanya akan menunggu sampai telurnya menetas, lalu meninggalkannya. Selanjutnya, bayi piton akan bertahan hidup menggunakan instingnya yang kuat.
Hewan ini akan menelan mangsanya yang sudah lemas secara utuh tanpa mengunyahnya. Mulutnya yang elastis bisa terbuka sangat lebar hingga membuat mangsanya masuk ke tubuhnya secara utuh.
Metabolisme tubuh ular piton berjalan lambat untuk menghemat energi yang ia miliki. Hal inilah yang menyebabkan ular piton bertahan tidak makan dalam waktu yang cukup panjang setelah melahap mangsanya.
Hal ini karena lambung dan usus ular piton dapat menyesuaikan diri untuk mempersiapkan periode puasa yang akan dilakukannya. Sel-sel khusus yang terdapat di usus halus ular piton dapat mendegradasi tulang dari mangsanya dan mengubahnya menjadi kalsium.