Jarum Akupuntur Baja Tertua China Ditemukan di Makam Berusia 2.000 Tahun

Posted on

Jarum akupuntur baja pertama dan tertua di dunia ditemukan di makam Marquis of Haihun yang sudah berusia 2.000 tahun. Penemuan ini menjadi momen penting dalam sejarah pengobatan tradisional di negara tersebut.

Dilansir dari Global Times, Sabtu (27/6/2025), artefak ini ditemukan di dalam tabung giok yang berada di kotak pernis berlapis emas. Letak kotaknya di dekat makam seorang kaisar di era Dinasti Han Barat (296 SM – 25 M), Liu He, yang dikenal sebagai Marquis of Haihun, setelah dirinya digulingkan. Makam ini terletak di Provinsi Jiangxi, China Timur.

“Setidaknya lima pecahan jarum terlihat di dalam bagian tabung giok yang rusak. Hanya satu yang dapat diekstraksi sepenuhnya; yang lain tetap tertanam di dalam, dengan jejak tekstil yang sudah membusuk dan menempel di jarum,” kata kepala tim penggalian makam, Yang Jun.

Hasil pengujian mengungkapkan pecahan jarum tersebut dibuat dari baja yang diproduksi melalui proses ‘penggorengan’, sebuah teknik pembuatan baja. Benda ini memiliki diameter sekitar 0,3 hingga 0,5 mm, yang mana itu sebanding dengan jarum akupuntur modern.

“Ini secara definitif mengidentifikasi benda tersebut sebagai salah satu jenis ‘Sembilan Jarum’ yang dijelaskan dalam teks medis kuno,” jelas seorang peneliti doktoral di Universitas Peking, Wang Chuning.

Seorang peneliti di Akademi Ilmu Kedokteran China, Zhou Qi, menyoroti penggunaan jarum baja memungkinkan teknik yang lebih canggih dan dapat bertahan lama di dalam tubuh. Menurutnya jarum besi mudah berkarat, sehingga berisiko terinfeksi.

“Jarum emas atau perak terlalu lunak dan sulit dibuat setipis ini,” ujar Qi.

Direktur Akademi Ilmu Kedokteran China, Gu Man, menegaskan kalau artefak ini menjadi bentuk fisik paling awal dari jarum medis baja di China. Lebih lanjut dirinya menekankan, penemuan tersebut menjadi bukti penting bagi sejarah metalurgi baja dan pengobatan China kuno selama era Dinasti Han Barat.

“Terobosan dalam ilmu material ini secara langsung memicu evolusi peralatan akupunktur dan kemajuan praktik medis itu sendiri,” kata Gu.