Ternyata tidak sedikit orang dewasa yang masih belum move on dari mantan kekasihnya. Mereka diam-diam sering menguntit (stalking) media sosial orang yang pernah singgah di hatinya itu.
Pada tahun 2019, Pew Research mengungkapkan sebanyak 53% pengguna media sosial di Amerika Serikat melakukan hal tersebut. Setidaknya, mereka stalking profil mantannya sekali seumur hidup.
Data dari Pew juga menunjukkan, kebanyakan pengguna media sosial ini berusia antara 18-29 tahun. Anehnya, setelah aktivitas tersebut, kebanyakan dari orang-orang ini merasa tidak baik alias galau, entah teringat kenangan masa lalu hingga hal lain yang bersifat indah saat masih menjalin hubungan dengan mantan.
“Mungkin ada beberapa alasan di balik perilaku ini,” jelas seorang psikolog yang mendedikasikan dirinya terhadap fenomena kecanduan teknologi, Gabriela Paoli, dilansir infoINET dari Elpais, Minggu (22/6/2025)
Menurut Paoli, salah satu alasan yang paling jelas terlihat ialah sebuah rasa keingintahuan alias kepo. Jadi kebanyakan orang yang stalking mantannya di media sosial ingin tahu bagaimana kehidupannya saat ini, hingga siapa pendamping hidup terbarunya.
“Kita ingin tahu apa yang (mantan kita) lakukan, atau dengan siapa mereka, dengan memperoleh informasi itu, terbentuk lah hubungan semu,” catat psikolog itu.
Paoli juga menyebutkan alasan lain orang mengunjungi profil mantan, yakni berkaitan dengan rasa takut akan kesepian. Dirinya menjelaskan, perpisahan dapat menyebabkan kekosongan (di hati), sehingga kegiatan stalking menjadi upaya untuk mempertahankan orang lain dalam hidupnya.
Bagi psikolog lainnya, Yolanda Medina Mesa, fenomena ini berhubungan dengan bagaimana hubungan itu berlangsung dan cara pasangan ini berpisah.
“Jika, selama hubungan sebagai pasangan, yang dibangun dan dinormalkan adalah hubungan yang penuh kendali dan jika alasan perpisahan itu karena perselingkuhan atau kebohongan, kita dapat mengatakan bahwa wajar bagi seseorang untuk menelusuri media sosial (mantan pasangannya),” ujar Mesa.
Paoli menambahkan, kebosanan juga bisa menjadi penyebabnya. Ia memberikan contoh, seperti saat berbaring di sofa atau tempat tidur, terkadang orang dewasa mulai memikirkan mantan.
“Anda melihat apa yang mereka lakukan, apa yang mereka unggah. Kebosanan biasanya menjadi teman yang buruk pada saat-saat seperti ini,” pungkasnya.