Pendiri Amazon Jeff Bezos akan melangsungkan pernikahannya dengan Lauren Sánchez di Venesia, Italia pekan depan. Warga setempat siap menyambut Bezos, tunangannya, dan ratusan tamu penting dengan mengadakan protes.
Ratusan tamu penting akan tiba di Venesia antara 23 dan 28 Juni 2025 untuk menghadiri prosesi pernikahan yang akan berlangsung di Pulau San Giorgio. Menurut laporan media Italia, hampir semua hotel mewah di Venesia sudah habis dipesan, begitu juga gondola yang jadi mode transportasi utama di daerah tersebut.
Menurut Vogue, tamu yang akan menghadiri pernikahan Bezos termasuk Kim Kardashian dan Katy Perry. Anggota keluarga Trump juga dirumorkan akan memenuhi undangan Bezos.
Tapi warga Venesia yang tergabung dalam kelompok ‘No Space for Bezos’ berencana melakukan aksi damai untuk memprotes pernikahan orang terkaya ketiga di dunia tersebut.
“Venesia diperlakukan seperti tempat pertunjukan, panggung pertunjukan,” kata Federica Toninelli, aktivis dari Venesia yang tergabung dalam No Space for Bezos, seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/6/2025).
“Dan pernikahan ini adalah simbol eksploitasi kota oleh orang luar… Venesia kini hanya menjadi aset,” sambungnya.
Pada Kamis pekan lalu, kelompok No Space for Bezos membentangkan spanduk yang menentang Bezos dari menara lonceng Basilika San Giorgio Maggiore dan Jembatan Rialto.
Pekan depan, mereka berencana mengganggu perayaan Bezos dengan melompat ke kanal untuk menghalangi gondola lewat dan memblokir jalan-jalan sempit di Venesia demi mencegah para tamu pernikahan mendekati tempat acara.
Tidak semua warga Venesia menolak pesta pernikahan Bezos digelar di kotanya. Walikota Venesia Luigi Brugnaro bahkan terang-terangan mengecam warga yang ingin demo karena dianggap memalukan.
“Kota mana lagi yang akan membentuk panitia untuk menentang pernikahan orang sepenting itu,” kata Brugnaro.
“Saya harap (Bezos) tidak akan berubah pikiran,” sambungnya.
Senada dengan ucapan Walikota Brugnaro, pedagang perhiasan Setrak Tokatzian – yang memimpin asosiasi pemilik toko St. Mark – mengatakan kepada media Italia bahwa mereka yang melakukan protes justru menyakiti kota Venesia.
“Event seperti ini mendatangkan pekerjaan dan uang, jika tidak, yang tersisa hanyalah pariwisata berbiaya rendah,” ujar Tokatzian.