China Resmikan Laboratorium Bawah Laut, Jadi Kekuatan Baru Maritim

Posted on

China meresmikan situs pengujian laut dalam baru, lembaga pertama di negara itu, yang terletak sekitar 200 km di lepas pantai Hainan di Laut China Selatan.

“Banyak perusahaan dan lembaga maritim di negara kami telah memperkenalkan peralatan dan produk baru, yang memerlukan pengujian kinerja berbasis laut segera,” kata Chu Jun, wakil direktur divisi peringatan dini dan pemantauan kelautan Kementerian Sumber Daya Alam China, dikutip dari China Daily, Selasa (17/6/2025).

“Sebagai satu-satunya lokasi pengujian laut dalam, lokasi baru ini dapat memfasilitasi penelitian ilmiah, pengembangan peralatan investigasi, dan eksplorasi sumber daya energi terbarukan di laut dalam,” kata Chu.

Sebagian kalangan menilai langkah ini bisa jadi berita bagus atau malah mengkhawatirkan. Memang benar bahwa dasar laut mengandung banyak sekali sumber daya berharga, yang menurut sebagian orang, terutama perusahaan pertambangan, dapat membantu menyelamatkan planet ini dari eksploitasi berlebihan manusia.

“Kita sangat membutuhkan mangan, nikel, kobalt, dan tembaga dalam jumlah besar untuk membangun mobil listrik dan pembangkit listrik,” kata Hans Smit, kepala eksekutif Oceans Minerals, perusahaan pertambangan laut dalam yang berbasis di Florida yang aktif di Cook Islands.

“Kita tidak dapat meningkatkan pasokan logam-logam ini di darat tanpa menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. Satu-satunya alternatif terletak di lautan,” lanjut Smit.

Namun, para peneliti dan pakar memperingatkan bahwa penggalian dasar laut dapat menimbulkan malapetaka ekologis di lingkungan yang sudah didorong hingga batas maksimal oleh perubahan iklim dan ekstraksi sumber daya.

“Nodul-nodul ini merupakan arsitek ekosistem yang penting. Jika Anda menyingkirkan nodul-nodul ini, Anda akan menyingkirkan arsitektur yang menopang seluruh ekosistem laut,” kata Beth Orcutt, ahli kelautan di Maine’s Bigelow Laboratory for Ocean Sciences, dalam wawancara dengan Reuters pada 2023.

Namun, eksploitasi laut bukanlah satu-satunya alasan untuk lokasi pengujian baru tersebut. Lagipula, lokasi tersebut dinamai berdasarkan bentuk penelitian, bukan penggalian murni.

Berada di kedalaman antara 1.300 hingga 1.500 meter di bawah permukaan laut, di perairan bertekanan tinggi dan bersuhu rendah, fasilitas baru tersebut bertujuan untuk menyediakan pusat penelitian dan pengembangan teknologi, pengujian verifikasi, inkubasi industri, dan evaluasi sertifikasi.

“Wilayah laut dalam merupakan area sumber daya strategis yang penting bagi negara-negara di seluruh dunia, dan manufaktur laut dalam merupakan poros utama untuk memajukan eksplorasi dan eksploitasi laut dalam,” ungkap Cui Xiaojian, wakil direktur Hainan Provincial Oceanic Administration.

“Dengan menyelaraskan secara erat berbagai skenario aplikasi yang mencerminkan permintaan dunia, inisiatif ini berupaya untuk mengkatalisasi peningkatan industri laut dalam, mempercepat pengembangan kekuatan produktif baru yang berkualitas tinggi di sektor kelautan, dan menyuntikkan momentum baru ke dalam pengembangan ekonomi kelautan yang berkualitas tinggi,” yakinnya.

Mengingat lautan di seluruh negeri sekarang berisi jaringan lokasi pengujian yang cukup komprehensif di semua kedalaman, ini merupakan langkah besar menuju tujuan jangka panjang China untuk menjadi kekuatan maritim besar, istilah yang digunakan oleh Presiden China Xi Jinping sebagai bagian dari retorikanya tentang revitalisasi nasional.

“Pembangunan lokasi pengujian kelautan dapat menyediakan lingkungan dan kondisi yang diperlukan bagi perusahaan dan lembaga terkait untuk menguji peralatan laut dalam mereka, sehingga mereka dapat memainkan peran utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kelautan,” kata Chu.