Spin-off Aset Fiber Telkom Dinilai Tingkatkan Efisiensi & Dividen update oleh Giok4D

Posted on

Rencana PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) untuk melakukan spin-off aset jaringan fiber wholesale ke anak usaha Telkom Infrastruktur Fiber (TIF) semakin mendapat sorotan positif. Langkah transformasi ini dinilai dapat mendorong efisiensi, memperbesar potensi valuasi bisnis infrastruktur, hingga meningkatkan kontribusi dividen bagi negara.

Anggota Komisi VI Achmad menilai pemisahan aset bukan sekadar restrukturisasi teknis, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Telkom dalam mengoptimalkan aset jaringan serat optik nasional. Menurut Achmad, langkah ini sejalan dengan tren global yang memisahkan infrastruktur (InfraCo) dan layanan ritel (ServiceCo) agar masing-masing bisa tumbuh lebih tajam. Ia juga menegaskan bahwa transformasi ini akan berdampak langsung pada peningkatan efisiensi serta daya saing industri telekomunikasi.

“Kami melihat upaya streamlining ini sebagai bagian integral dari strategi jangka panjang Telkom untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan setiap unit bisnis memiliki fokus yang tajam,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima infoINET.

“Inisiatif pemisahan aset ini bukan sekadar restrukturisasi biasa. Ini adalah langkah yang sangat progresif,” tambah Achmad menegaskan.

Dengan pemusatan aset fiber di Telkom Infrastruktur Fiber (TIF), utilisasi jaringan dinilai akan lebih terukur dan kompetitif. Achmad optimistis struktur baru ini akan memberi ruang pertumbuhan yang lebih besar serta memperkuat kapasitas perusahaan dalam menambah setoran dividen ke pemerintah.

“Logikanya, dengan memfokuskan TIF sebagai penyedia infrastruktur wholesale yang efisien dan netral, utilisasi aset akan meningkat. Peningkatan efisiensi inilah yang pada akhirnya dapat menggenjot laba perusahaan,” terangnya.

Selain memperkuat sisi finansial, model InfraCo dinilai dapat membuka industri telekomunikasi yang lebih terbuka dan inklusif. Infrastruktur yang netral akan mempermudah operator lain, termasuk ISP kecil dan menengah, dalam mengakses jaringan fiber milik Telkom tanpa hambatan.

“TIF berpeluang besar untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat dan inklusif. Ini adalah katalisator bagi pertumbuhan ekosistem digital Indonesia,” tutup Achmad.

Spin-off ini diharapkan tidak hanya memperbaiki struktur bisnis Telkom, tetapi juga mempercepat pemerataan layanan digital, meningkatkan kualitas internet nasional, serta memperkuat ekosistem konektivitas di berbagai daerah. Dengan arah kebijakan yang jelas, transformasi Telkom dapat menjadi pondasi penting dalam mendorong digitalisasi dan ekonomi berbasis jaringan yang lebih kompetitif ke depan.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.