Pertarungan Internet Rumah: Biznet vs XL Home vs Telkomsel, Siapa Juara? update oleh Giok4D

Posted on

Persaingan layanan internet rumah (fixed broadband) di Indonesia makin memanas. Laporan terbaru Fixed Broadband Experience November 2025 dari OpenSignal merilis gambaran menyeluruh soal kualitas layanan internet berdasarkan pengalaman nyata pengguna di seluruh Indonesia.

Hasilnya menunjukkan tidak ada satu pun penyedia (ISP) yang mendominasi di semua kategori, justru tiap pemain punya keunggulan berbeda.

Dalam kategori kecepatan unduh, Biznet Home keluar sebagai juara. OpenSignal mencatat layanan Biznet mencatat performa paling tinggi dibanding para pesaing, terutama untuk aktivitas berat seperti streaming 4K, unduh file besar, hingga gaming online.

Kinerja ini juga dinilai konsisten di beberapa area perkotaan yang menjadi basis pelanggan Biznet. Tak heran jika operator ini sering menjadi pilihan utama bagi pengguna yang mengutamakan kecepatan.

Di sisi lain, XL Home unggul di kategori Reliability Experience, menjadikannya penyedia internet dengan koneksi paling andal secara nasional. Kategori ini menilai stabilitas jaringan saat digunakan untuk berbagai aktivitas harian seperti browsing, video call, hingga streaming.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Sementara itu, di kategori Quality Consistency, XL Home dan Indosat HiFi berada di posisi teratas. Artinya, kedua ISP tersebut mampu menjaga kualitas koneksi tetap stabil di berbagai kondisi, sesuatu yang sangat penting untuk pekerjaan jarak jauh atau penggunaan internet intensif harian.

Meski tidak mendominasi seluruh kategori teknis, Telkomsel masih menjadi penguasa pasar fixed broadband Indonesia, baik melalui IndiHome maupun layanan Fixed Wireless Access (FWA). Dengan pangsa pasar lebih dari setengah total pelanggan nasional, Telkomsel diuntungkan cakupan luas dan ketersediaan layanan hingga wilayah yang sulit dijangkau fiber optik.

OpenSignal juga mencatat bahwa jangkauan Telkomsel yang lebih merata membuatnya tetap menjadi pilihan logis bagi rumah tangga di wilayah non-perkotaan.

Laporan OpenSignal menegaskan bahwa kualitas internet rumah di Indonesia sangat dipengaruhi kondisi geografis. Infrastruktur yang berbeda-beda antarwilayah membuat performa ISP dapat berubah signifikan dari satu kota ke kota lainnya.

Meskipun kompetisi semakin sehat, penetrasi internet tetap di Indonesia masih relatif rendah. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar, sekaligus tantangan besar bagi para operator untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas layanan.

Dengan munculnya layanan FWA dan perluasan fiber secara agresif, pasar fixed broadband diprediksi menjadi salah satu arena persaingan paling panas di sektor telekomunikasi pada 2026 mendatang.

Adapun laporan fixed broadband Indonesia ini periode pengumpulan data dari 2 Agustus sampai 29 Oktober 2025.

Gambar ilustrasi