Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Sejumlah wilayah di Sumatera menghadapi bencana banjir dan tanah longsor sejak sekitar 24 November lalu. Daerah yang terdampak termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, hingga Nias.
Cuaca ekstrem yang terjadi secara intens diduga menjadi pemicu utama bencana ini. Untuk memudahkan masyarakat memantau perkembangan kondisi darurat tersebut, Google telah menampilkan peringatan banjir Sumatera pada layanan pencariannya.
Melalui fitur ini, publik bisa memperoleh informasi terkini mengenai situasi di lapangan. Berikut adalah cara cek banjir Sumatera melalui Google.
Google punya fitur khusus yang memberikan peringatan tentang berbagai jenis bencana, termasuk banjir. Di Google Search, fitur tersebut dikenal dengan nama ‘flood alerts’.
Pengguna cukup mengetik beberapa kata kunci terkait, seperti:
* Banjir Sumatera
* Banjir di Sumatera Utara
* North Sumatera Floods
* Sibolga Flood
* Banjir Tapanuli
Jika salah satu kata kunci tersebut dimasukkan, hasil pencarian akan menampilkan banner “Flood Alerts” dengan informasi mengenai banjir yang sedang berlangsung. Nah dalam banner tersebut, tersedia dua kategori data yaitu informasi umum/overview dan informasi lokal.
Pada informasi umum, Google menunjukkan titik-titik lokasi yang sedang terdampak banjir. Sementara itu, informasi lokal berisi tautan menuju situs resmi penyedia data kebencanaan, termasuk situs BMKG untuk pembaruan cuaca dan kondisi bencana.
Selain itu, di bagian bawah banner terdapat kumpulan berita dari berbagai media terkait perkembangan terbaru bencana banjir di beberapa wilayah yang terdampak.
Google juga menyediakan opsi untuk melihat peta lokasi banjir melalui Google Maps. Titik banjir di peta ditampilkan menggunakan ikon berwarna merah bergelombang.
Berdasarkan informasi yang tampak di Maps, ada misalnya beberapa titik banjir yang teridentifikasi di wilayah Sibolga dan Tapanuli. Masing-masing titik menandai area terdampak, meskipun kondisi visual terkini belum tersedia karena Street View masih menggunakan dokumentasi lama.
Agar masyarakat dapat membantu penyebaran informasi darurat, flood alert dan titik banjir tersebut dapat dibagikan ke media sosial, WhatsApp, atau platform komunikasi lainnya.
Selain melalui Google Search, pengguna juga tetap bisa mengakses data resmi terkini mengenai bencana ini langsung melalui situs BMKG dan BNPB.







