Rencana Rahasia Meta dan Google Terbongkar, Nvidia Ketar-ketir

Posted on

Saham Nvidia turun setelah The Information melaporkan Meta sedang mempertimbangkan untuk menggunakan chip yang dirancang oleh Google. Saham Nvidia tercatat turun 3,6% pada perdagangan pra-pasar. Sementara induk usaha Google, Alphabet, diperdagangkan naik 3%.

The Information melaporkan Meta tengah mempertimbangkan penggunaan Tensor Processing Units (TPU) milik Google di data center-nya pada tahun 2027. Meta mungkin juga akan menyewa TPU dari unit cloud Google tahun depan.

Google meluncurkan TPU generasi pertamanya tahun 2018, yang awalnya dirancang untuk penggunaan internal dalam bisnis komputasi awannya. Sejak saat itu, Google telah meluncurkan versi chip lebih canggih untuk menangani beban kerja AI.

TPU adalah chip yang dirancang khusus dan ahli mengatakan ini memberikan keunggulan bagi Google dibanding pesaingnya karena dapat menawarkan produk sangat efisien untuk AI kepada pelanggan. Jika Meta menggunakan TPU tersebut, ini akan menjadi kemenangan besar bagi Google dan berpotensi menjadi validasi atas teknologi tersebut.

Dikutip infoINET dari CNBC, harga saham Broadcom yang membantu Google merancang TPU-nya, naik lebih dari 2% setelah kenaikan 11% sehari sebelumnya.

Nvidia tetap menjadi pemimpin pasar dengan Graphics Processing Units (GPU) miliknya yang telah menjadi hardware utama penopang pembangunan infrastruktur AI yang masif. Meskipun dominasi Nvidia kemungkinan tidak akan tergeser dalam waktu dekat, kehadiran TPU Google menambah persaingan di pasar semikonduktor AI.

Perusahaan-perusahaan yang membangun infrastruktur AI tengah mencari pasokan chip yang lebih beragam guna mengurangi ketergantungan pada Nvidia.

Meta merupakan salah satu perusahaan dengan belanja infrastruktur AI terbesar, di mana perusahaan memproyeksikan belanja modalnya akan mencapai antara USD 70 miliar hingga 72 miliar tahun ini.