Starlink milik Elon Musk, selama ini seakan melenggang sendirian di bisnis internet satelit. Namun sepertinya akan datang pesaing tangguh dari sesama orang terkaya di dunia, Jeff Bezos.
Amazon milik Bezos, baru saja mengumumkan akan mulai mengizinkan kalangan bisnis untuk menguji layanan internet luar angkasa mereka sebagai upaya untuk bersaing dengan Starlink milik SpaceX.
Perusahaan terpilih akan dapat menguji hardware dan software produksi Amazon Leo sebagai bagian dari pratinjau perusahaan layanan tersebut sebelum peluncuran lebih luas. Uji coba ini akan memungkinkan Amazon mengumpulkan umpan balik dan menyesuaikan solusi untuk industri jelang peluncuran yang lebih besar.
Awal bulan ini, Amazon mengubah nama layanan internet satelitnya dari Project Kuiper menjadi Amazon Leo dan meluncurkan website untuk memasarkannya. Nama tersebut merujuk pada orbit Bumi rendah (Low Earth Orbit/LEO), wilayah antariksa berjarak sekitar 1.930 km dari permukaan Bumi dan menjadi tempat konstelasi satelit Amazon akan dipusatkan.
Enam tahun lalu, Amazon meluncurkan rencananya untuk membangun konstelasi 3.236 satelit orbit rendah, yang dirancang untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah bagi konsumen, korporasi, dan pemerintah, dengan koneksi melalui terminal berbentuk persegi.
Perusahaan telah meluncurkan lebih dari 150 satelit sejak April melalui serangkaian peluncuran roket yang ditangani para mitra seperti United Launch Alliance dan SpaceX milik Elon Musk. Mereka bertujuan untuk bersaing dengan Starlink milik SpaceX, yang saat ini mendominasi pasar dan punya hampir 9.000 satelit di orbit.
Amazon telah menandatangani kesepakatan dengan JetBlue, L3Harris, jaringan internet NBN Australia, dan lainnya. Mereka sedang mengirimkan unit terminal Pro serta antena Ultra ke para anggota program pratinjau.
Amazon juga memamerkan desain produksi akhir model Ultra, yang akan menawarkan kecepatan unduh hingga 1 gigabit per info dan kecepatan unggah hingga 400 megabit per info. Perangkat ini ditenagai chip silikon khusus buatan sendiri dan diklaim menjadikannya antena komersial tercepat yang sedang diproduksi.
Dikutip infoINET dari CNBC, Amazon berharap dapat memperluas program ini ke lebih banyak pelanggan seiring penambahan cakupan dan kapasitas pada jaringan Leo.







