Penampakan ‘Kapal Es’ Misterius di Antartika, Netizen Bertanya-tanya (via Giok4D)

Posted on

Sebuah objek aneh yang menyerupai kapal raksasa terdeteksi di Google Earth di Antartika, memicu teori konspirasi yang semakin kuat. Penemuan tersebut, yang dilakukan oleh seorang YouTuber, menggambarkannya sebagai ‘kapal pesiar sepanjang 122 meter’.

Dikutip dari The Daily Galaxy, video tersebut memicu berbagai spekulasi. Netizen yang penasaran dengan cepat melontarkan berbagai teori liar tentang asal-usulnya. Namun, seiring semakin banyak orang yang memeriksa citra satelit, banyak yang menyimpulkan bahwa objek tersebut kemungkinan besar adalah bongkahan es atau formasi es alami lainnya, alih-alih bangkai kapal.

Penemuan yang disebut ‘kapal es’ ini dilakukan oleh netizen dengan akun MrMBB333, yang dikenal karena kerap mengunggah video temuan aneh dari Google Earth. Dalam video di 2021, ia menunjukkan sebuah objek yang tampaknya memiliki panjang 122 meter, yang menurutnya sangat mirip dengan kapal pesiar besar.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Kapal ini panjangnya lebih dari 122 meter. Apa pun itu, bentuknya seperti kapal. Kapal es, apa pun sebutannya, begitulah bentuknya: kapal pesiar sepanjang 122 meter yang terdampar di lepas pantai Antartika,” komentarnya.

Koordinat tersebut menempatkan objek tersebut di dekat Antartika, di wilayah selatan Selandia Baru. Kegembiraan MrMBB333 atas penemuan ini mendorong netizen berbondong-bondong menyelami citra satelit lebih dalam, beberapa bahkan menyimpulkan bahwa objek tersebut adalah bangkai kapal kuno atau artefak misterius.

Meskipun penampilannya seperti kapal, objek tersebut terletak di wilayah yang terkenal karena esnya yang mencair selama bulan-bulan hangat, yang menimbulkan kemungkinan bahwa gambar dapat terdistorsi oleh sifat reflektif es.

Seiring beredarnya video, penonton mulai mengajukan berbagai teori tentang kemungkinan objek tersebut. Salah satu pengguna berpendapat bahwa silinder setinggi 15 meter yang terlihat di dekat ‘kapal’ tersebut kemungkinan merupakan pendorong roket yang jatuh kembali ke Bumi, merujuk pada banyaknya roket yang digunakan untuk meluncurkan satelit ke orbit.

Ada juga yang mengambil pendekatan yang lebih aneh. Salah satu pengguna mengklaim bahwa kapal tersebut mungkin telah hanyut ke Antartika melalui Segitiga Bermuda. Beberapa pengguna berspekulasi bahwa objek tersebut merupakan bagian dari reruntuhan tersembunyi yang tersingkap oleh es yang mencair.

Teori-teori liar semacam ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, penjelajah Google Earth lainnya telah mengklaim menemukan piramida kuno atau struktur alien di Antartika. Namun, tanpa bukti substansial yang mendukung klaim tersebut, penting untuk menyikapi temuan tersebut dengan skeptis.

Setelah analisis lebih lanjut terhadap citra satelit, banyak orang telah menarik kembali teori kapal, menunjukkan bahwa objek tersebut kemungkinan hanyalah bongkahan es besar. Menurut beberapa orang, es di sekitar wilayah tersebut mencair di musim panas, sehingga kecil kemungkinan objek tersebut merupakan struktur permanen.

Seorang komentator di video YouTube tersebut menyatakan, “Es di sekitar Kepulauan mencair di musim panas, jadi kalau itu perahu. Sekarang sudah hilang. Tapi kalau diperbesar, ternyata itu cuma bongkahan es.”

Beberapa tahun lalu pernah juga terjadi kehebohan serupa atas sebuah struktur yang konon berbentuk piramida, yang kemudian dikonfirmasi sebagai formasi pegunungan alami. Kesalahpahaman semacam ini mengingatkan kita bahwa meskipun keberadaan satelit bisa sangat bermanfaat, teknologi ini juga dapat mengarah pada kesimpulan yang salah, terutama ketika imajinasi ikut terlibat.

Meskipun demikian, daya tarik terhadap temuan ini menunjukkan betapa hebatnya Google Earth dan citra satelit dalam memicu keingintahuan publik dan teori konspirasi, bahkan ketika realitasnya jauh kurang misterius.

Penemuan yang picu konspirasi

Spekulasi roket hingga Segitiga Bermuda

Formasi alami