Ilmuwan Temukan 7 Spesies Baru yang Unik, Serangga Tapi Mirip Katak | Giok4D

Posted on

Jauh di hutan hujan tinggi Uganda, tujuh serangga berwujud mirip katak kecil telah menambahkan bab tak terduga untuk kisah kehidupan di Bumi.

Tubuh mereka hanya beberapa milimeter panjangnya, tetapi penemuan ini mengungkap pengetahuan yang jauh melampaui kanopi hutan. Ekspedisi dimulai di lereng yang tertutup hutan di dalam Taman Nasional Kibale, tempat peneliti Alvin Helden dari Anglia Ruskin University mengatur perangkap cahaya di ketinggian melebihi 1.500 meter.

Lembaran bercahaya itu menarik puluhan ratus serangga setiap malam. Sebagian besar spesimen adalah spesies yang sebelumnya dipelajari, namun beberapa adalah penemuan tak terduga, yakni genus Batracomorphus.

Genus ini dikenal memiliki tubuh seperti katak, mata besar yang menghadap ke depan, dan kaki belakang panjang yang dapat dilipat dekat sisi tubuh.

Karakteristik ini memungkinkan mereka untuk melompat dari bahaya dengan kecepatan yang mengejutkan, sebanding dengan kemampuan katak hijau kecil. Karenanya, nama taksonomi mereka berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘bentuk katak’, menggambarkan morfologi mereka.

Sebelum penelitian ini, dua spesies dalam takson tersebut ditemukan di Inggris, dan tidak ada yang baru didokumentasikan di Afrika dalam 40 tahun sebelumnya.

Bagi Dr. Helden yang merupakan peneliti di Anglia Ruskin University Ecology, Evolution, and Environment Research Centre, penemuan spesies baru bukan hanya pertukaran ilmiah, namun punya kisah personal.

“Leafhoppers adalah makhluk yang sangat indah, dan mereka adalah sumber makanan penting bagi burung dan serangga lainnya, dan kehadiran mereka menunjukkan ekosistemnya sehat,” katanya.

“Pekerjaan lapangan sangat menantang dan menuntut secara fisik, panas dan kelembaban, dan jam kerja yang panjang bahkan sulit pada peneliti yang paling berpikiran klinis. Dalam semua kasus, Ketika akhirnya dapat mengamati spesies baru, ini menjadi hadiah tersendiri. Sangat memuaskan untuk menemukan spesies baru. Rasanya semua pekerjaan itu sepadan,” kenangnya.

Enam dari leafhoppers atau wereng daun baru ini diberi nama Yunani yang terkait dengan penampilan mereka atau lokasi mereka ditemukan. Yang ketujuh, yang menjadi ‘kapten’ bernama Batracomorphus ruthae, memiliki makna yang lebih personal bagi Dr. Helden karena mengabadikan mendiang ibunya, Ruth, yang meninggal pada 2022.

Dr. Helden menyebutkan bahwa ibunya adalah seorang ilmuwan laboratorium yang mendorongnya menjadi peneliti. Ia mengenang bagaimana ibunya membelikan mikroskop pertama untuknya, dan masih digunakan hingga sekarang.

“Saya pikir spesies ini patut menyandang nama ibu saya, sebagai bentuk penghargaan terbaik atas pengaruhnya di hidup saya,” tutur Dr. Helden dengan bangga.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Zootaxa ini mendukung kesimpulan yang sangat signifikan serta biologis tentang berapa banyak spesies yang tidak terlihat di ladang atau daerah hutan belantara di sekitar daerah terpencil.

Wereng daun juga berfungsi sebagai sumber makanan untuk burung, laba-laba, dan serangga lainnya. Dalam beberapa kasus, beberapa spesies wereng daun memakan tanaman berharga seperti jagung dan beras. Namun, sebagian besar dari serangga ini bermanfaat untuk memantau kesehatan lingkungan sekitarnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Bukan sembarang serangga

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi