Dianggap sebagai makhluk paling berbisa di dunia dan salah satu hewan paling mematikan di laut, box jellyfish atau ubur-ubur kotak memiliki reputasi yang menakutkan. Jika disengat oleh salah satu spesies paling berbahaya ini, kalian bisa mati dalam beberapa menit.
Memiliki tubuh transparan, membuat mereka sulit terlihat di dalam air. Hal ini meningkatkan risiko peselancar dan pengguna air lainnya secara tidak sengaja disengat. Tidak seperti ubur-ubur lainnya, mereka secara aktif berenang, tak sekadar hanyut di dalam air.
Dikutip dari BBC Wildlife, ubur-ubur kotak adalah jenis ubur-ubur yang ditemukan di perairan tropis yang dangkal dan dikenal karena sengatannya yang parah dan keterampilan berenang yang kuat. Jumlah matanya pun tidak biasa, sebanyak 24. Ada lebih dari 50 spesies yang berbeda dari hewan ini.
Ubur-ubur kotak Australia (Chironex fleckeri) adalah yang paling mematikan, dengan sengatan yang dapat membunuh manusia dalam hitungan menit. Hewan itu dianggap sebagai makhluk paling berbisa di lautan. Hewan lunak ini cenderung hidup di laut pesisir yang dangkal. Spesies yang paling berbahaya biasanya ditemukan di perairan Australia dan Indo-Pasifik. Mereka biasanya ditemukan di perairan yang lebih dangkal.
Seperti namanya, bagian tubuh utama hewan ini berbentuk kotak, berbeda dengan ubur-ubur pada umumnya yang berbentuk lonceng. Tentakelnya menjalar ditutupi ribuan sel menyengat. Ubur-ubur ini memiliki warna biru transparan, yang membuat mereka hampir mustahil terlihat karena mereka berkamuflase seperti air saat melayang ke arah kita.
Ubur-ubur kotak memiliki berbagai ukuran. Ada jenis yang bernama Irukandji, dengan bagian ‘lonceng’-nya hanya sebesar 1 cm, tetapi tentakelnya dapat membentang hingga satu meter. Spesies dari Australia merupakan yang terbesar dari semua ubur-ubur kotak. ‘Lonceng’-nya berukuran 30 cm sementara tentakelnya tumbuh hingga maksimal tiga meter.
Untuk makanannya, hewan laut ini menyukai ikan kecil, udang, dan krustasea lainnya. Termasuk pemburu aktif, ubur-ubur kotak mencari mangsa potensial dengan 24 matanya, lalu berenang ke arah mereka untuk menyerang.
Mata ubur-ubur terbagi dalam empat kelompok (disebut rhopalia) dari enam mata, dengan masing-masing kelompok duduk di tangkai di sudut ‘lonceng’ mereka. Beberapa mata ini adalah detektor cahaya sederhana sementara yang lain memiliki peran yang lebih rumit.
Titik ‘mata lensa atas’ memiliki penglihatan untuk memberi pandangan 180 derajat tentang dunia di atas mereka dan ‘mata lensa yang lebih rendah’ membantu melihat di sekitar sehingga mereka tidak menabrak rintangan. Hingga saat ini, para ilmuwan masih mempelajari bagaimana ubur-ubur kotak melihat dunia di sekitar mereka melalui 24 mata ini.







