Layanan internet dunia kacau gara-gara Cloudflare tumbang. Tumbangnya pun ditegaskan adalah karena bug, bukan karena serangan siber.
Dilansir News.com Australia, Kamis (20/11/2025) Cloudflare meminta maaf atas kacaunya layanan internet dunia pada berbagai aplikasi yang menggunakan jasa mereka. Cloudflare menegaskan ini adalah error dan bukan serangan siber.
“Ini bukan serangan (siber-red),” kata Chief Technology Officer (CTO) Cloudflare, Dane Knecht.
Dia menegaskan biang keroknya adalah terdapat bug dalam layanan Cloudflare untuk membasmi bot. Pembaruan rutin kemudian menyebabkan masalah yang relatif kecil akhirnya menjadi berjatuhan di luar kendali.
“Sebuah bug laten dalam layanan yang mendasari kemampuan mitigasi bot kami, mulai mengalami crash setelah perubahan konfigurasi rutin yang kami lakukan. Hal itu mengakibatkan degradasi yang luas pada jaringan kami dan layanan lainnya,” ujarnya.
Akibat Cloudflare tumbang, sejumlah platform dunia yang memakai layanannya juga ikut tumbang. Canva, ChatGPT, X, Spotify sampai Discord juga ikut lumpuh.
“Situs, bisnis, dan organisasi yang mengandalkan Cloudflare bergantung pada ketersediaan kami dan saya mohon maaf atas dampak yang kami timbulkan,” kata Knecht.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Masalah tersebut, dampak yang ditimbulkannya, dan lamanya waktu penyelesaian bukan alasan untuk lepas dari tanggung jawab. Upaya sedang dilakukan Cloudflare untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi, meski yang terlanjur terjadi telah menyebabkan kerugian yang sangat besar.
“Kepercayaan yang diberikan pelanggan kepada kami adalah hal yang paling kami hargai dan kami akan melakukan apa pun untuk mendapatkannya kembali,” pungkas Knecht.







