NASA memastikan 3I/ATLAS adalah objek antarbintang pengunjung Tata Surya yang ramah, bukan alien. Badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu merilis gambar terbaru pada Rabu (19/11), yang memperlihatkan komet tersebut melewati Mars bulan lalu.
“NASA sangat ingin menemukan tanda-tanda kehidupan di alam semesta. Tetapi objek antarbintang yang disebut 3I/ATLAS bukan itu (alien),” kata administrator NASA Amit Kshatriya, dikutip dari DW News.
“Saya pikir penting bagi kita untuk membicarakannya. Objek ini adalah komet. Kelihatannya dan berperilaku seperti komet. Dan semua bukti menunjukkan itu menjadi komet,” jelasnya.
Spekulasi bahwa itu 3I/ATLAS bukan komet beredar selama periode shutdown atau penutupan pemerintah AS. Kondisi ini mencegah NASA merespons pada saat itu.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Terlepas dari gambar-gambar yang kabur, NASA mengatakan telah mempelajari 3I/ATLAS menggunakan lebih dari selusin platform ilmiah, termasuk teleskop ruang angkasa Hubble dan James Webb dan satelit yang mengorbit Mars. Dua satelit milik ESA, badan antariksa Eropa, yang berada di sekitar Mars juga melakukan pengamatan.
“Kami dengan cepat bisa mengatakan, ‘Yup, itu pasti berperilaku seperti komet.’ Kami tentu belum melihat technosignatures atau apa pun dari itu yang akan membuat kami percaya itu adalah benda lain selain komet,” kata Nicola Fox, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA.
“Sangat menyenangkan bahwa dunia bertanya-tanya bersama kami,” tambahnya.
Komet yang ditemukan oleh teleskop Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Chili ini pertama kali terlihat pada Juli. 3I/ATLAS diyakini bahkan lebih tua dari Tata Surya kita.
“Ini membuat saya merinding memikirkannya. 3I/ATLAS adalah jendela ke masa lalu yang dalam bahkan mendahului pembentukan Bumi dan Matahari kita,” kata ilmuwan NASA Tom Statler.
Asal-usul komet ini masih belum jelas. Sementara para ilmuwan sedang semangat mempelajarinya, 3I/ATLAS saat ini sedang dalam perjalanan keluar dari Tata Surya.
Setelah 3I/ATLAS, komet lain yang terdekat akan datang ke Bumi adalah pada jarak 269 juta kilometer dan terjadi pada pertengahan Desember. NASA mengatakan komet itu terlihat dari Bumi di langit dini hari menggunakan teropong atau teleskop.







