Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Samsung Group akhir pekan kemarin mengumumkan rencana investasi senilai 450 triliun won atau setara Rp 4,6 kuadriliun untuk lima tahun ke depan, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan investasi domestik setelah Korea Selatan menyelesaikan kesepakatan perdagangannya dengan Amerika Serikat (AS).
“Samsung Electronics Co. akan mendorong peluncuran konstruksi rangka salah satu pabrik chipnya di kompleks utama Pyeongtaek, rumah bagi manufaktur semikonduktor Samsung,” kat raksasa teknologi Korea Selatan itu, dikutip dari Yonhap News Agency.
“Keputusan tersebut, yang juga mencakup rencana investasi untuk penelitian dan pengembangan, dicapai pada komite manajemen ad-hoc baru-baru ini,” tambah Samsung.
Lini produksi chip Line 5 yang baru dijadwalkan memulai operasi komersial pada 2028, akan membantu mereka memenuhi permintaan chip memori yang meningkat di tengah lonjakan kecerdasan buatan (AI) skala global.
Samsung SDS Co., unit TIK Samsung, akan membangun pusat data AI berskala besar di Provinsi Jeolla Selatan di barat daya negara tersebut. Pusat data AI ini bertujuan mengakuisisi 15.000 unit pemrosesan grafis pada 2028 dan menyediakannya bagi universitas, perusahaan rintisan, serta usaha kecil dan menengah.
Unit pembuat baterai, Samsung SDI Co., sedang mempertimbangkan untuk membangun jalur produksi dalam negeri untuk baterai generasi berikutnya, termasuk baterai solid-state, kemungkinan di kota Ulsan di bagian tenggara.
Sedangkan Samsung Display Co. akan memulai produksi skala penuh tahun depan di pabrik dioda pemancar cahaya organik generasi ke-8,6, yang saat ini sedang dibangun di wilayah Chungcheong Selatan bagian tengah.
Pengumuman terbaru ini muncul setelah Korea Selatan menyelesaikan kesepakatan dagangnya dengan AS mengenai rincian paket investasi senilai USD350 miliar di pasar AS dengan imbalan pengurangan tarif ‘timbal balik’ AS menjadi 15% dari 25%.
Sebelumnya pada hari itu, para pemimpin konglomerat bisnis utama Korea Selatan, termasuk Samsung, SK, dan Hyundai, bertemu dengan Presiden Lee Jae Myung untuk membahas langkah-langkah tindak lanjut setelah berakhirnya kesepakatan perdagangan, termasuk upaya untuk melanjutkan arus investasi domestik.







