Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong lahirnya generasi santri yang tak hanya unggul dalam akhlak dan ilmu agama, tetapi juga menguasai teknologi masa depan seperti artificial intelligence (AI), blockchain, robotika, dan bioteknologi.
Hal itu disampaikan Gibran saat memberikan sambutan dalam pelantikan Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Tengah periode 2025-2029, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube GP Ansor Jawa Tengah, Selasa (4/11/2025).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Di semua pesantren saya sampaikan, yang namanya santri, anak-anak muda, Ansor, ya ini akhlaknya pasti baik, ngajinya baik. Tapi juga harus diimbangi dengan ilmu-ilmu yang bisa menjawab tantangan zaman. Kita ingin mencetak santri-santri ahli blockchain, ahli artificial intelligence, ahli robotik, ahli bioteknologi,” ujar Gibran.
Ia berharap para santri dan alumni pesantren nantinya bisa berperan lebih besar dalam pembangunan nasional, termasuk menjadi bagian dari pemerintahan.
“Kita pengen nanti lebih banyak lagi santri-santri atau alumni pondok yang masuk kabinet juga mewarnai kabinet Pak Presiden,” lanjutnya.
Dalam pidatonya, Gibran juga menyampaikan kabar gembira bagi kalangan pesantren, di mana pemerintah telah pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di Kementerian Agama.
“Kebetulan minggu lalu, pada saat saya di Pondok Pesantren Buntet, sudah saya sampaikan pada Hari Santri, bahwa Pak Presiden sudah setuju dengan pembentukan Ditjen Pesantren. Ini atas usulan para kiai, dikawal dan dikaji para kiai, para pemilik pondok, pengasuh pondok, dan sekarang sudah ada Ditjen-nya,” ungkapnya.
Menurut Gibran, keberadaan Ditjen Pesantren menjadi bukti perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap pengembangan dunia pesantren di Indonesia. Lembaga ini akan fokus mengurus tata kelola, kemandirian ekonomi, hingga program bantuan pemerintah untuk pesantren.
Selain menyinggung dunia pendidikan pesantren, Gibran juga menyoroti berbagai tantangan global yang kini dihadapi Indonesia, seperti resesi, perang dagang, perang tarif, dan perubahan iklim. Namun, ia yakin bangsa ini bisa melewatinya dengan kolaborasi dan semangat kebersamaan.
“Bapak ibu, sekarang tantangannya luar biasa sekali. Ada resesi global, perang dagang, perang tarif, perubahan iklim. Tapi saya yakin dengan doa para kiai, para gus-gus, teman-teman GP Ansor, kita bisa melalui itu semua,” kata Gibran.
Ia menegaskan, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan visi dan program pembangunan. Diperlukan dukungan dari organisasi masyarakat yang kuat di akar rumput seperti GP Ansor.
“Pemerintah butuh mitra yang mengakar kuat di masyarakat, butuh anak-anak muda yang punya semangat kemajuan, dan di sinilah peran GP Ansor. Karena sudah terbukti sebagai organisasi anak muda yang memegang teguh nilai keislaman dan kebangsaan,” pungkas Gibran.
Saksikan Live infoSore:







