Konten kreator visual Aulion punya cara unik untuk memantik ide-ide baru. Dalam sesi bincang bertema Generation of Creation bersama Samsung Indonesia, Aulion membagikan pengalamannya bereksperimen dengan Gemini AI di Galaxy Z Fold7-dan bagaimana kecerdasan buatan itu kini menjadi teman brainstorming paling cepat dan kreatif yang pernah ia miliki.
“Dulu kalau mau riset ide harus buka banyak tab, cari referensi di sana-sini,” ujar Aulion di sela acara yang digelar dalam semangat Hari Sumpah Pemuda 2025.
“Sekarang cukup ngobrol sama Gemini. Kayak punya asisten pribadi yang ngerti konteks, bahkan bisa bahas ide stop motion gue secara detail,” lanjutnya.
Dalam sesi demonstrasi, Aulion menunjukkan bagaimana ia menggunakan Galaxy Z Fold7 saat brainstorming. Dengan layar besar dan kemampuan multitasking, ia membuka mode Gemini Live, lalu memintanya mencari ide konten bertema Sumpah Pemuda dengan gaya khas Gen Z.
“Gue pengen bikin stop motion, temanya Sumpah Pemuda, tapi cocok sama dancer. Lu ada ide gak?” tanya Aulion ke Gemini.
Tak butuh lama, Gemini merespons dengan cepat:
“Bagaimana kalau bikin stop motion yang menunjukkan semangat Sumpah Pemuda lewat kegiatan Gen Z zaman sekarang – misalnya belajar bareng secara daring atau bikin karya kolaboratif?”
Respons itu membuat audiens tersenyum kagum, karena terasa seperti diskusi dua arah antara manusia dan AI.
Menurut Aulion, kelebihan terbesar Gemini adalah kemampuannya memahami bahasa Indonesia dan konteks lokal.
“Yang keren tuh, bisa diajak ngobrol pakai bahasa sehari-hari, bahkan gaya gue banget. Kayak ngobrol sama partner kerja yang nyambung,” katanya sambil tertawa.
Andi Airin, Head of MX Marketing & Demand Generation, Samsung Electronics Indonesia menambahkan, kolaborasi antara Galaxy AI dan Google Gemini memang dirancang agar anak muda bisa berkreasi lebih cepat tanpa kehilangan makna.
“Kami ingin AI jadi partner yang mempermudah proses ideasi, bukan menggantikan kreativitas manusia,” ujar Aireen.
Bagi Aulion, teknologi seperti Galaxy Z Fold7 dan Gemini bukan alat untuk menggantikan kreativitas manusia, melainkan mempercepat proses menemukan arah ide.
“Gemini itu ngasih opsi. Tapi keputusan akhir tetap di kita. Karena karya yang bagus itu harus punya sentuhan pribadi,” tegasnya.
Melalui pengalaman Aulion, Samsung ingin menunjukkan bahwa AI bisa menjadi mitra eksplorasi bagi generasi muda yang haus bereksperimen.
“Cepat boleh, tapi bukan instan. Dengan AI, proses kreatif bisa lebih efisien tanpa kehilangan esensinya,” tutur Aireen.
Pesan itu sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda: keberagaman ide, kolaborasi, dan tekad untuk menciptakan sesuatu yang berarti.
“Kalau dulu satu nusa satu bangsa, sekarang satu ide bisa lahir dari kolaborasi manusia dan AI,” kata Aulion dengan senyum lebar.
Gemini AI, Asisten Kreatif di Layar Lipat Galaxy Z Fold7
AI yang Mengerti Bahasa Indonesia dan Gaya Gen Z
Cepat Tapi Tetap Autentik










