Sebuah quasi-moon atau kuasi-bulan telah ditemukan beredar di dekat Bumi. Kembaran Bulan ini diprediksi akan mengikuti Bumi setidaknya sampai tahun 2083.
Dikutip dari Pop Science, Senin (27/10/2025) kuasi-bulan yang diberi nama 2025 PN7 ini ditemukan ilmuwan dari observatorium Pan-STARRs di Hawaii pada 29 Agustus 2025. Ilmuwan memperkirakan ia akan menjadi kuasi-bulan selama kurang lebih 60 tahun.
Carlos de la Fuentes, astronom di Complutense University of Madrid yang ikut menulis penelitian tersebut, mengatakan sejauh ini belum diketahui petunjuk nyata tentang asal-usulnya.
Menurut The Planetary Society, kuasi-bulan Bumi sebenarnya bukanlah bulan, melainkan asteroid. Kuasi-bulan ini hanya bersifat sementara, dan pada akhirnya akan meninggalkan orbit Bumi.
Menurut astrofisikawan dari Northeastern University, ada enam kuasi-satelit lain yang diketahui di dekat planet ini, dan PN7 adalah yang ketujuh.
Ahli astrofisika Northeastern University Jonathan Blazek, mengatakan kuasi-bulan baru itu kira-kira seukuran gedung perkantoran kecil. Ia memperkirakan benda itu sekitar satu kuadriliun kali lebih masif.
“Dalam jangka panjang, orbitnya akan bergeser, dan kuasi-bulan akan menjauh,” kata Blazek.
Kuasi-bulan kerap disebut bulan semu atau kembaran Bulan karena mereka tampak mengorbit Bumi dari sudut pandang tertentu. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar. Blazek menyebutkan, objek luar angkasa ini sulit dilihat kecuali menggunakan teleskop besar.
“Kuasi-bulan juga terlalu kecil untuk memiliki efek terukur terhadap pasang surut Bumi atau hal lainnya,” tambah asisten profesor Northeastern University Jacqueline McCleary.







