Startup Ini Olah Sampah Jadi Produk Berkualitas dengan Tenaga Ibu-ibu baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Perusahaan rintisan yang terpilih dalam program Grab Ventures Velocity (GVV), Liberty Society, berhasil mengolah sampah menjadi sebuah produk baru berkualitas. Tenaga kerjanya berasal dari ibu-ibu yang telah dilatih.

“Itu kita sebenarnya adalah social enterprise. Di mana kita fokusnya memang di eco-friendly and also upcycled material merchandises. Di mana di saat yang bersamaan kita juga empowering women,” kata Mareyke Josephine Pinontoan, dalam acara Tech in Asia Conference 2025 di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Mareyke mengungkapkan, karena memang fokusnya B2B, makanya pihaknya lebih sering mendapatkan materialnya dari para client. Nantinya Liberty Society akan bantu mengumpulkan dan memproduksi. Lalu setelah produknya telah selesai dibuat, mereka akan memberikan laporan terkait pengerjaannya ke klien, seperti berapa banyak waste yang dikumpulkan dan dipakai untuk menjadi sebuah produk.

Ia mengatakan, pengerjaan dilakukan oleh para perempuan yang memang sudah mendapat pelatihan khusus. Untuk pemberdayaan yang dilakukan pihaknya terbagi di beberapa daerah, di antaranya Depok, Balikpapan, Jakarta, dan Manado.

Totalnya, dari 2019 hingga 2025, sudah ada lebih dari 500 ibu-ibu yang mendapat pelatihan. Namun dari ratusan partisipan yang dilatih, tidak semuanya diberdayakan untuk membantu Liberty Society mengolah limbah para client.

“Jadi memang beberapa yang menurut kita secara produksinya itu udah bagus dan memenuhi standar dari Liberty Society, itu banyak beberapa juga yang kita pekerjakan di Liberty Society sendiri. Diambil dari 500 orang itu,” ucapnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Liberty Society merupakan satu dari lima startup yang terpilih dalam program GVV. Untuk empat startup lainnya ialah Sirsak, Rekosistem, Jejakin, dan Casion.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Rivana Mezaya, Director, Digital & Sustainability, Grab Indonesia, menjelaskan melalui program ini, startup yang terpilih akan diberikan akses ke leader bisnis di Indonesia untuk mentoring, workshop, leadership training dan sebagainya. Selain itu, dirinya juga menyinggung satu hal yang berbeda pada program GVV tahun ini, yaitu melaksanakan pilot project dengan Grab.

Jadi mereka yang terpilih boleh melakukan product testing atau thesis testing di ekosistemnya Grab. Lima perusahaan rintisan ini dapat melakukannya kepada pengguna, driver, merchant atau dengan bisnis Grab yang lain.