Indonesia dan China resmi memulai kemitraan strategis untuk mengembangkan kecerdasan buatan di sektor kesehatan melalui pembentukan program Global Health Artificial Intelligence.
Inisiatif ini dipimpin oleh PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan melibatkan dua institusi akademik utama: Tsinghua University dari China dan Universitas Pelita Harapan (UPH) dari Indonesia.
MoU ditandatangani di Lippo AI Tower, Jakarta, Minggu (19/10), dan menandai babak baru kerja sama riset, teknologi, dan pengembangan talenta di bidang AI kesehatan yang menjangkau dua negara.
Multipolar memegang peran kunci sebagai koordinator dan pengelola program. Mereka akan menjembatani riset akademik, pengembangan teknologi, hingga implementasi industri di kedua negara. Kolaborasi ini menggabungkan Tsinghua University sebagai pusat riset AI dan life science terdepan di China, UPH sebagai pelopor pendidikan AI dan data sains terapan di Indonesia, dan Multipolar perusahaan teknologi lokal di bidang cloud, keamanan siber, data analytics, dan AI
Presiden Direktur Multipolar, Harianto Gunawan, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk menghadirkan solusi AI yang aplikatif. “Misi kami adalah mengubah riset menjadi solusi nyata yang bisa menyelamatkan nyawa dan membentuk masa depan layanan kesehatan,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima infoINET, Selasa (21/10/2025).
Kemitraan ini mencakup tujuh bidang utama yang dirancang untuk mempercepat pemanfaatan AI dalam ekosistem kesehatan, antara lain:
Kerja sama ini juga membuka peluang untuk Laboratorium Bersama Belt and Road di bidang AI kesehatan.
Program ini berada dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI) dan Global Maritime Fulcrum (GMF), yang selama ini menjadi fondasi hubungan sains dan teknologi kedua negara.
Prof. Qiu Yong, Chairman Tsinghua University Council, menegaskan komitmen China memperluas kolaborasi AI dengan Indonesia. Sementara Presiden UPH Stephanie Riady menyebut kerja sama ini sebagai langkah pembentukan generasi ilmuwan AI yang berdampak nyata.
Penandatanganan disaksikan sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Prof Brian Yuliarto, Founder & Chairman Lippo Group Dr Mochtar Riady, dan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.