Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan pengembangan sumber daya manusia menjadi kunci utama. Menurutnya, penyiapan talenta digital lebih penting dari pembangunan infrastruktur digital.
Hal itu yang saat ini sedang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang dalam waktu bersamaan juga menfaatkan bonus demografi Indonesia di tahun 2030.
“Ketimbang membangun infrastruktur digital, industri digital, membangun talent itu mungkin lebih cepat. Lebih cepat kita bisa hasilkan dan dengan talent yang baik keterbatasan infrastruktur kadang-kadang bisa diatasi,” ujar Nezar dalam sambutan Forum Talenta Digital di Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Lebih lanjut, meski tidak menyebutkan secara spesifik, Nezar mengatakan strategi tersebut sudah terbukti di sejumlah negara, di mana talenta digital dapat memberikan dampak besar.
“Nah itu sudah terbukti di beberapa tempat, kita bisa lihat sejumlah negara yang infrastruktur industri AI-nya misalnya katakanlah agak terbatas dibandingkan dengan pusat-pusat industri AI di dunia ya. Tapi dia bisa catch up, mereka bisa memberikan inovasi-inovasi baru dan produk-produk baru dan juga mengguncang dunia teknologi baru ini khususnya artificial intelligence,” tuturnya.
Pemerintah mempercepat pengembangan talenta digital Indonesia dengan membangun basis data nasional pelatihan digital yang terintegrasi dengan perusahaan teknologi. Komdigi memastikan setiap program pelatihan di berbagai lembaga dapat tersinkronisasi dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Disampaikan Nezar bahwa Indonesia membutuhkan strategi pengembangan SDM digital yang menyeluruh dan berbasis data.
“Kita membutuhkan basis data terpadu untuk menjadi dasar dalam menyusun rencana pelatihan digital nasional yang lebih terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan,” tuturnya.
Sebagai bagian dari upaya itu, Komdigi menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 5 Tahun 2025 tentang Permintaan Data Program Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Digital.
Surat Edaran ini menginstruksikan pengumpulan data pelatihan dari berbagai pihak, mulai dari perusahaan teknologi global, lembaga pelatihan dan sertifikasi, edutech lokal maupun internasional, hingga kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah.
“Dengan upaya ini, kita dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada dan kita punya data pelatihan-pelatihan terbaru untuk tingkat dasar, menengah, dan lanjutan,” pungkasnya.