Federasi Esports Asia Tenggara, South-East Asia Esports Federation (SEAEF), resmi terbentuk. Tujuannya, sebagai wadah kolaborasi lintas negara dalam upaya memperkuat dan memajukan eskosistem Esports di kawasan Asia Tenggara.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Pembentukan federasi ini telah menyatukan 11 negara. Disampaikan kalau SEAEF akan menjembatani kerja sama lintas ekosistem, termasuk publisher game, penyelenggara turnamen, institusi pendidikan, dan federasi esports nasional.
Dari informasi yang diterima infoINET, Jumat (17/10/2025), federasi ini juga ingin memperkuat fondasi ekosistem ini dengan menargetkan komunitas lokal, pengembangan liga profesional, dan pembentukan jalur kompetisi menuju tingkat internasional.
Selam pembentukan SEAEF, Do Viet Hung asal Vietnam terpilih sebagai Presiden pertama. Diketahui kalau dirinya bukan orang baru di esports, mengingat ia merupakan Presiden Asosiasi Olahraga Rekreasi & Elektronik Vietnam (VIRESA). Sebelumnya Hung juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang online gaming, esports, penyiaran digital, dan telekomunikasi.
Kepemimpinan Hung mengusung ‘Together as One’, yang menekankan tata kelola transparan, model bisnis berkelanjutan, dan penguatan budaya kolaboratif antar negara di kawasan Asia Tenggara. Visi ini untuk memposisikan federasi terintegrasi dengan Olimpiade, dan juga penggerak pertumbuhan esports di Asia Tenggara.
Dalam hal ini, Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) diberikan tugas untuk menyusun Program Prioritas SEAEF. Misi ini dipercayakan kepada Eddy Lim, yang bekerja sama dengan Yeee Xiao Hao selaku perwakilan dari Esports Association of Brunei (ESB) dan Wakil Presiden, Ng Chong Geng, dari Singapura sebagai General Director sementara SEAEF.
Mereka bertiga akan merumuskan kerangka kerja strategis SEAEF. Fokusnya pada tata kelola dan model bisnis berkelanjutan. Berikut susunan lengkap dewan esksekutif SEAEF 2025-2027.
Adapun 11 negara yang menjadi anggota SEAEF adalah sebagai berikut.