Ancaman keamanan siber kini datang bukan hanya lewat kabel internet atau jaringan seluler. Sebuah studi terbaru mengungkap fakta mengkhawatirkan: banyak komunikasi sensitif yang dipancarkan lewat satelit ternyata tidak dilindungi enkripsi, sehingga bisa disadap dengan mudah menggunakan perangkat murah.
Penelitian dilakukan oleh tim akademisi dari University of California San Diego dan University of Maryland selama tiga tahun. Mereka hanya menggunakan perangkat penerima satelit komersial senilai kurang dari USD 800 yang dipasang di atap gedung di La Jolla, California.
Dengan mengarahkan antena ke berbagai posisi, tim ini menemukan bahwa sekitar setengah sinyal satelit geostasioner di wilayah pantauan mereka berisi data tanpa enkripsi.
Yang bocor bukan sembarang komunikasi. Peneliti menemukan potongan panggilan suara dan pesan teks pelanggan T-Mobile di AS, lalu lintas internet penumpang pesawat dari layanan Wi-Fi maskapai, hingga pesan operasional dari utilitas listrik, tambang minyak lepas pantai, dan satuan militer serta aparat penegak hukum. Sebagian besar transmisi itu dipakai sebagai jalur komunikasi dari lokasi terpencil yang tidak terjangkau infrastruktur kabel.
“Banyak infrastruktur kritis masih bergantung pada tautan satelit, tapi kami menemukan kasus demi kasus komunikasi yang tidak diamankan,” kata Aaron Schulman dari UC San Diego, seperti dikutip infoINET dari Wired, Jumat (17/10/2025).
Ancaman ini makin serius karena mudah dieksploitasi. Menurut pakar kriptografi Georgetown University, Matt Blaze, peralatan yang digunakan setara dengan perangkat TV satelit rumahan. “Ini bukan soal kemampuan ala badan intelijen — perangkat biasa sudah cukup,” ujarnya.
Dalam salah satu contoh, selama sembilan jam pemantauan, tim berhasil mengungkap ribuan nomor pelanggan dan isi panggilan serta pesan yang dikirim ke menara ponsel T-Mobile di lokasi terpencil. AT&T Mexico dan Telmex juga tercatat mengirim data tanpa enkripsi.
Setelah diberi tahu, T-Mobile langsung mengamankan transmisinya. AT&T menyebut insiden terjadi karena kesalahan konfigurasi vendor dan sudah diperbaiki. Telmex tidak mengomentari temuan ini.
Yang paling mengejutkan, sinyal tak terenkripsi juga ditemukan pada komunikasi militer, penegak hukum, dan utilitas listrik milik Meksiko. Data yang tertangkap memuat lokasi aset, pengiriman logistik, instruksi operasi, hingga laporan gangguan jaringan listrik.
Celah ini diperkirakan hanya puncak gunung es. Peneliti baru bisa mengakses sekitar 15 persen dari satelit geostasioner yang mengorbit dunia. Namun beragamnya data yang disadap menunjukkan risiko keamanan global yang selama ini diremehkan.
Tim berencana merilis alat open-source untuk menganalisis sinyal satelit sebagai dorongan agar penyedia layanan segera menerapkan enkripsi. “Enkripsi bukan sekadar standar, tapi keharusan,” tegas Schulman.