Mengusung tema ‘Next Generation Audio-Visual Technology for Critical Systems and Smart Meeting Rooms’, Netavia Solution Day 2025 membahas bagaimana teknologi audio visual (AV) generasi terbaru berperan penting dalam mendukung Smart City, Data Center, ruang komando, sektor energi, hingga infrastruktur strategis lainnya.
Dalam acara yang digelar di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta itu, Direktur PT Netavia Startech Indonesia, Muhammad Eryansyah, menjelaskan bahwa tujuan utama gelaran ini adalah memperlihatkan langsung inovasi AV modern yang siap mendukung sistem kritis di berbagai industri.
“Melalui Solution Day, kami ingin memperlihatkan bagaimana inovasi AV generasi baru dapat mendukung critical systems seperti control room, command center, OCC/NOC, dan smart meeting rooms di berbagai sektor,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima infoINET, Selasa (1/10/2025).
Salah satu highlight acara adalah kolaborasi antara Netavia Startech Indonesia dan AET Display. Mereka memamerkan teknologi Display LED berbasis COB dan QCOB yang digadang mampu menghadirkan visual presisi tinggi, konsumsi listrik rendah, ketahanan kuat, hingga sistem redundansi untuk kebutuhan kritikal.
Teknologi ini dianggap relevan untuk sektor dengan standar tinggi seperti pusat kendali, ruang operasi, hingga infrastruktur digital strategis.
Sebagai integrator solusi IT dan AV end-to-end, Netavia menyediakan layanan mulai dari konsultasi, desain rekayasa, instalasi, hingga layanan purna jual. Track record ini membuat Netavia menjadi mitra strategis banyak sektor di Indonesia.
Selain AET Display, sejumlah brand global lain juga ambil bagian, meliputi:
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Forum ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi AV generasi baru kini telah menjadi kebutuhan utama, bukan sekadar tambahan. Dari diskusi dan demo teknologi, terlihat bahwa ruang rapat dan sistem kendali masa depan tak lagi hanya bergantung pada konektivitas, tetapi juga pada:
Netavia Solution Day 2025 menandai bahwa transformasi digital di berbagai sektor kini sangat bergantung pada ekosistem audio visual yang lebih pintar, tangguh, dan terintegrasi.
