Publik ramai membahas billboard di Israel yang memasang foto Presiden Prabowo Subianto dan beberapa pemimpin lain. Pihak pemilik gambar rupanya membuat materi foto pakai AI.
Billboard yang ramai dibahas netizen itu adalah milik Abraham Shield. Dilihat infoINET dari situsnya, Selasa (30/9/2025) Abraham Shield adalah organisasi di Israel yang dibikin sebagai respons atas kejadian Tragedi 7 Oktober.
Tujuan organisasi ini ingin menciptakan koalisi untuk keamanan regional dan memastikan keamanan Negara Israel. Billboard menghebohkan mereka itu diposting pula di akun Instagram @abraham.shield.plan.
“Mr President, Israel stands by your plan. Seal the deal,” begitu tulisan billboard itu dengan foto Presiden AS Donald Trump di tengah dan Presiden Prabowo di ujung kanan.
Fotonya langsung jadi pro dan kontra netizen di aneka platform media sosial dari X, Instagram dan Threads. Netizen Indonesia tidak sudi dengan narasi tersebut, apalagi ada foto Prabowo di sana.
“LOL You really want Indonesia to recognize🙄 , Indonesian citizens will always be with Palestine🇮🇩❤️ 🇵🇸,” kata @akukembal***.
“Eh akun gak jelas bikin provokasi aja lu. Indonesia always support Palestine. Palestine will be free,” kata @aliasunris***.
Sebagian netizen lain rupanya bermata elang. Mereka melihat ada tulisan kecil di pojok kiri bawah billboard tersebut. Tulisannya adalah ‘AI Generated’. Wah, rupanya Abraham Shield membuat materi billboard mereka pakai AI.
“Masik ada aja yg percaya ginian, udah tau ada bacaan AI generated nya dan itu bukan poto asli nya,” kata @irmakward***.
“Udh confirm di X itu posternya real, cuma dibuat AI 🤣 Akun media Israel yg post,” kata @meriskab***.
“Mending dihapus aja bang threadnya daripda mengundang bias, udh jelas itu ada tulisan A.I,” kata @inteligen***.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Indonesia pun buka suara. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan Indonesia tidak akan mengakui dan melakukan normalisasi dengan Israel, kecuali Israel terlebih dahulu mengakui Palestina.
“Posisi Indonesia sangat clear bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” kata juru bicara Yvonne Mewengkang, dilansir Antara, Selasa (30/9/2025).
Yvonne mengatakan posisi tersebut telah ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri RI Sugino bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.